Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Kisah Warga Girpasang Klaten : Sudah Ada Jembatan, Kini Bisa Bawa Motor ke Rumah, Tak Lagi Ditinggal

Jembatan gantung di atas jurang di lembah Gunung Merapi sudah selesai, sehingga bisa segera digunakan masyarakat.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Penampakan jembatan Girpasang di atas jurang yang tidak jauh dari puncak Merapi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Sabtu (1/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Jembatan gantung di atas jurang di lembah Gunung Merapi sudah selesai, sehingga bisa segera digunakan masyarakat.

Jembatan yang berada di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten itu menambah kecantikan pesona wisata di Girpasang.

Terlebih lokasi yang berada di ketinggian sekitar 1.800 mdpl itu, selama ini dijejali wisatawan.

Penampakan jembatan itu begitu indah, seperti di luar negeri dengan latar pemandangan alam yang hijau nan menentramkan.

Belum lagi ada gondola, 1001 anak tangga dan kopi khas Girpasang menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.

Ternyata di balik pembuatan jembatan senilai Rp 5,8 miliar itu, ada kisah yang membuat kita yang hidup di kota beruntung.

Bagaimana tidak, sebanyak 34 jiwa di tengah lingkaran jurang Sungai Pakis selama ini harus memutar dengan jarak yang jauh atau menantang maut dengan gondola sederhana.

"Sebelum ada gondola, warga hanya bisa mengandalkan jalan setapak, terlebih saat ada yang sakit," kata warga Agusno (20) kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/1/2021).

Baca juga: Wisatawan Kecele, Niatnya Cobain Wahana Baru Gondola di Girpasang Klaten, Malah Tutup Selama 2 Hari

Baca juga: Berjarak 5 Km dari Gunung Merapi, Dukuh Girpasang Klaten Tak Masuk Daftar Evakuasi, Ini Alasannya

Dengan dibangunnya jembatan, maka menurut dia impian warga selama puluhan tahun lunas terbayar sehingga ada kemudahan akses keluar masuk desa.

"Bersyukur, karena impian warga Desa Girpasang sudah dari lama, ingin seperti warga yang lainnya bisa membawa kendaraan pulang sampai rumah," kata dia.

Dia menambahkan, bahwa selama ini kendaraan hanya bisa diletakkan di seberang desa tepatnya di bawah pohon beringin.

Namun, ada juga yang berani untuk mengelilingi perbukitan sejauh 3 kilometer hanya untuk membawa pulang motor sampai di rumah.

Sedangkan listrik baru masuk desanya sekitar tahun 2015.

Tinggal Finishing

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved