Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Viral, Sepasang Bule Rusia Lompat Pagar Demi Masuk ke Candi Prambanan, Begini Penjelasan Pengelola

Publik Kabupaten Klaten dihebohkan dengan rekaman sepasang warga negara asing (WNA) atau bule yang melompat pagar demi masuk ke Candi Prambanan.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Publik Kabupaten Klaten dihebohkan dengan rekaman sepasang warga negara asing (WNA) atau bule yang melompat pagar demi masuk ke Candi Prambanan. 

"Berasal dari Rusia," tutur dia.

"Ternyata ditemui dua orang itu telah masuk di dalam area pagar. Terus ditanya mau kemana? Sudah ada tiketnya belum?," ujar Jamaludin sembari menirukan pertanyaan dari security.

Saat itu WNA tersebut tidak dapat menunjukkan tiket masuk namun hanya dapat menunjukkan tiket parkir sepeda motor.

"Berarti mereka masuk melakui pintu Prambanan menggunakan sepeda motor. Diparkirkan di dalam terus keluar lagi, muncullah niat untuk melompat pagar," terangnya.

Jamaludin melanjutkan karena keduanya tidak dapat menunjukkan tiket masuk, sehingga mereka harus membeli tiket masuk terlebih dahulu jika ingin mengunjungi Candi Prambanan.

"Lalu dibawa ke loket wisman diminta untuk membeli tiket di sana, awal mereka beralasan tidak memiliki uang," ujar dia.

Baca juga: Anak Usia di Bawah 12 Tahun Kini Sudah Bisa Wisata di Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

Baca juga: Situs Watugenuk Boyolali Diyakini Ada Sebelum Candi Prambanan, Jadi Sanggar Pemujaan Keraton Salembi

Namun setelah diberi penjelasan, akhirnya mereka mau membeli tiket secara resmi kepada petugas jaga.

"Setelah membeli tiket masuk, kedua WNI tersebut dilepas dan diperbolehkan berkeliling di area Candi Prambanan," ungkapnya.

Jamaludin menjelaskan bahwa kedua WNA tersebut tidak diberi hukuman atau denda akibat perbuatannya, tetapi masih mengutamakan persuasif untuk menyelesaikan permasalahan.

"Tidak, tidak ada," jelas dia.

Jamaludin menyadari bahwa kompleks Candi Prambanan begitu besar, sehingga pihaknya tidak dapat memantau 100 persen kegiatan, terlebih saat kejadian pengunjung membludak.

"Ya kita patroli untuk menjaga agar kejadian yang sama tidak terulang kembali," harap dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved