Virus Corona

Waspada, Sudah Ada Ratusan Kasus Omicron yang Terdeteksi di Indonesia, Ketahui 10 Gejala Awal Ini

Varian ini terus bertambah sejak diumumkan pertama kali oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021.

AFP/MOHD RASFAN
Penumpang yang mengenakan alat pelindung diri (APD) mengantre untuk check-in penerbangan mereka di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Sepang pada 29 November 2021, ketika negara-negara di seluruh dunia menutup perbatasan dan memperbarui pembatasan perjalanan sebagai tanggapan atas penyebaran virus corona. variasi virus corona Covid-19 baru yang sangat bermutasi yang dijuluki Omicron. (Photo by Mohd RASFAN / AFP) 

Pada varian Omicron demam yang terjadi memiliki efek yang tidak bertahan lama dibandingkan varian sebelumnya. Menurut Coetzee varian menginduksi suhu tubuh dengan ringan sehingga tubuh bisa perlahan pulih dengan sendirinya ketika mengalami demam. 

10. Keringat malam 

Pembaruan Departemen Kesehatan Afrika Selatan, Dokter Umum Unben Pillay menyarankan agar keringat malam dimasukkan sebagai gejala varian Omicron baru. 

Keringat malam ini muncul dengan jumlah sangat banyak sehingga pakaian dan tempat tidur menjadi basah bahkan saat berbaring di tempat sejuk. Perlu dicatat, untuk mengetahui dengan pasti apakah seseorang terkena Covid-19 varian Omicron maka cara terbaik adalah dengan melakukan tes untuk memastikannya. 

Omicron Menyebar di 72 Negara

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa saat ini total ada 72 negara yang telah menemukan kasus infeksi yang terkait dengan varian baru virus corona (Covid-19) 'Omicron'.

Namun dari total negara dengan temuan kasus varian ini, hanya 51 negara yang melaporkan ke GISAID.

Perlu diketahui, GISAID adalah lembaga independen yang melaporkan varian- varian virus serta sequencenya.

"Ini dari (72) negara yang sudah melaporkan di mana ada Omicron, berdasarkan negara-negara tersebut, 51 diantaranya sudah melaporkan ke GISAID," kata Dante dalam forum diskusi virtual bertajuk 'Mengenal Lebih Lanjut Omicron', Rabu (15/12/2021).

Ia kemudian menjelaskan bahwa meskipun hanya 51 negara yang melapor ke GISAID namun menurut Omicron trackers, total ada 72 negara yang terinfeksi varian ini.

"Dan ada pula negara yang tidak melaporkan, tapi berdasar Omicron tracker, sudah ada 72 negara yang terinfeksi Omicron," papar Dante.

Dari 21 negara yang tidak melaporkan temuan kasus terkait Omicron ke GISAID, beberapa diantaranya adalah Taiwan, Thailand, Rusia dan Turki.

Sementara itu, hingga Senin lalu atau 13 Desember 2021, telah tercatat 7.905 kasus infeksi yang terkait varian Omicron di 72 negara itu.

"Secara total di dunia saat ini sudah ada 7.905 kasus di 72 negara tersebut, terhitung sampai dengan tanggal 13 Desember kemarin," jelas Dante.

Varian Omicron kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan, kemudian negara itu melaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setelah itu, WHO pun memberikan nama varian baru ini sebagai Omicron dan memasukkannya dalam kategori 'varian yang menjadi perhatian' (VoC).

Sejak saat itu, Omicron pun terus menyebar ke berbagai benua, demikian dilansir dari Tribunnews.com. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved