Sedihnya Pria Karangmalang Sragen, Rindu Mau Temui Sang Ayah, Tapi Sudah Terbujur Kaku di Pohon Jati

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen digemparkan dengan tewasnya kakek.

Adapun kakek 86 tahun itu ditemukan sudah tak bernyawa di pohon jati.

Nahasnya, aksi jasadnya pertama kali diketahui oleh anak kandungnya sendiri saat datang ke rumah sang ayah.

"Saat itu anaknya mencari ayahnya," ungkap Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/1/2022).

Setibanya di rumah korban, anaknya yang rindu pada ayahnya memanggil nama korban namun tidak ada jawaban.

Kemudian, dia pergi ke kebun belakang rumah korban.

Dan betapa kagetnya si anak, melihat sang ayah susah dalam keadaan menggantung di pohon jati.

"Anak korban sudah mendapati ayahnya menggantung di pohon jati," kata Suwarso.

Kemudian, jasad ayahnya dilepaskan dari jeratan tali, dan dibawa ke dalam rumah.

Baca juga: Rumah Kayu Beralaskan Tanah, Awal Perjuangan Anak Buruh Tani Sragen Bisa Kuliah S2 di Swedia

"Dari pemeriksaan tim medis, lidah korban menjulur dan tergigit dan juga tidak ditemukan tanda tanda kekerasan," jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari anak korban, menurut Suwarso, korban depresi.

"Keterangan dari anak, korban mempunyai riwayat sakit menahun," terangnya.

"Keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas, dan menolak untuk di autopsi, kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemakaman," jelas dia.

Tewas Kena Gas Beracun

Order menguras sumur di Kampung Mojo Kulon, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, berujung musibah. 

Seorang pria tewas saat berada di dasar sumur, akibat keracunan zat berbahaya yang ada di sumur tersebut.

Baca juga: Erwin Pekerja Pabrik Sragen Dilaporkan Hilang, Tragis, Ternyata Tenggelam di Sumur Adonan Semen

Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (6/1/2022) sekira pukul 12.30 WIB. 

Korban bernama Triyono (31) warga Kampung Kalibening, Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan awalnya korban dan seorang rekannya diminta pemilik rumah untuk membersihkan sumur. 

"Korban bersama seorang lainnya, diminta untuk menguras sumur di dalam rumah, dan datang sekitar pukul 08.00 WIB," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (6/1/2022). 

Sejak pukul 08.00 WIB, korban memulai menguras sumur dengan menggunakan diesel. 

Kemudian, setelah air tinggal sedikit, korban turun ke dalam sumur sedalam belasan meter, dengan cara mengikatkan tali ditubuhnya.

"Korban turun ke dalam sumur dengan maksud untuk menguras endapan lumpur di dasar sumur, dibantu rekannya memegang tali dari atas sumur," jelasnya. 

Lima belas menit berselang, korban yang berada dibawah sumur berteriak minta tolong. 

Teman korban yang mendengar teriakan korban, langsung menarik tali yang diikatkan ke tubuh korban. 

Namun sayangnya, tali tersebut terlepas dari tubuh korban dan kemudian teman korban itu meminta tolong kepada pemilik rumah. 

Karena tak berani turun ke dasar sumur, akhirnya teman korban meminta tolong kepada warga sekitar dan petugas untuk mengeluarkan korban dari dasar sumur. 

"Korban berhasil dievakuasi dari dasar sumur oleh relawan sekitar pukul 14.15 WIB, dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," terangnya. 

"Kemudian, korban dibawa ke RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen untuk dilakukan pemeriksaan luar," tambahnya. 

Setelah diperiksa, petugas medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. 

"Hasil pemeriksaan tim medis RSUD dan Tim Inafis Polres Sragen, korban meninggal dunia murni karena keracunan zat beracun didalam sumur, atau CO2," papar AKP Suwarso. 

"Kemudian, keluarga menerima kejadian tersebut sebagai takdir, dan jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," pungkasnya. (*) 

Caption : Proses evakuasi Triyono, yang meninggal dunia setelah menghirup gas beracun di dasar sumur milik warga Mojo Kulon, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen.