Berita Boyolali Terbaru
Waspada DBD di Boyolali, Pekan Pertama Januari 2022 Sudah Ada 9 Kasus
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Boyolali terus meningkat. Sepekan mengawali tahun 2022, sudah ditemukan 9 kasus DBD.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Boyolali terus meningkat.
Sepekan mengawali tahun 2022, sudah ditemukan 9 kasus DBD.
Data dari Dinkes Boyolali menyebut, peningkatan kasus DBD ini terjadi sejak tiga bulan lalu.
Baca juga: Demam Berdarah di Sukoharjo Meroket, Fantastis Seminggu Ada 16 Kasus Baru, 2 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Satu Meninggal karena Demam Berdarah di Klaten, Selama Tiga Bulan Sudah Ada 37 Kasus
Dimana, pada bulan Oktober 2021, ditemukan sebanyak 17 kasus DBD yang terjadi di Boyolali.
Jumlah itu meningkat lebih dari 100 persen, pada bulan November 2021 yang menemukan sebanyak 39 kasus.
Kasus DBD di Boyolali terus meningkat, hingga akhir Desember diketahui sebanyak 44 kasus DBD.
Bahkan dari 44 kasus itu sampai ada yang meninggal dunia.
Baca juga: Gejala Awal Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai: Demam Tinggi hingga Nyeri Otot
Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti menyebut, sepanjang 2021 lalu, tercatat ada 201 kasus DBD di Boyolali.
Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegyti ini juga telah membikin 5 orang meninggal dunia.
Kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Ngemplak dan Juwangi, masing-masing 24 kasus. Selanjutnya Kecamatan Nogosari 23 kasus.
“Di bulan Januari 2022 ini, sampai tanggal 7 Januari laporan yang masuk 19, jumlah yang memenuhi syarat sebagai kasus DBD ada 9 kasus,” jelas Puji.
Puji menyatakan, pihaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap meningkatnya kasus DBD ini dengan melakukan kegiatan mencegah tumbuhnya nyamuk penyebab demam berdarah dengue.
Baca juga: Sering Jadi Kebiasaan, Benarkah Jambu Biji Bisa Mengobati Demam Berdarah? Begini Kata Dokter
Antara lain dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan juga fogging fokus.
“Kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD ini. Dengan menjadi kebersihan lingkungan dan gerakan PSN,” jelasnya.