Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Ini Kakek Muchtar, Tak Kaget Dapat Uang Tol Solo-Jogja Rp 7,5 Miliar,Ternyata Profesinya Mengejutkan

Saat pembayaran ganti rugi Tol Solo-Jogja di Desa/Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, ada penerima yang paling besar mendapatkannya.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Kakek Muchtar Harjo Taruno yang mendapatkan ganti rugi Rp 7,5 miliar dari Tol Solo-Jogja, Senin (10/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Saat pembayaran ganti rugi Tol Solo-Jogja di Desa/Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, ada penerima yang paling besar mendapatkannya.

Dia adalah Muchtar Harjo Taruno, kakek yang mendapatkan ganti rugi Rp 7,5 miliar. 

Adapun uang miliaran itu, untuk pembayaran tanah atau sawah miliknya yang berjumlah 5 bidang.

"Total ada Rp 7.5 miliar," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Mukhtar menjelaskan bahwa uang tersebut akan digunakan untuk menambah modal usahanya yang kemarin terdampak pandemi covid-19. 

"Saya kan pengusaha, jadi nanti saya masukkan ke perusahaan. Karena kemarin kita terpengaruh akibat pandemi covid 19," imbuhnya. 

Menurutnya uang ganti rugi ini sangat membantu dirinya untuk keberlangsungan usahanya.

Dirinya mengaku menerima terkait jumlah uang ganti rugi sebagai dukungan terhadap pemerintah.

"Setuju dengan jumlah ganti rugi, karena kalau dijual juga enggak mencapai segitu," katanya. 

"Bagus proyeknya, saya mendukung," imbuhnya.

Sementara itu, warga terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja di Desa/Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten mendapat ganti rugi, Senin (10/1/2022). 

Bertempat di Balai Desa Ngawen, warga yang terdampak datang untuk mendapatkan ganti rugi proyek tersebut. 

Ada sebanyak 49 bidang tanah yang akan mendapatkan gantu rugi, dengan nilai lebih dari Rp 52 Miliar.

Baca juga: Warga Penasaran Kejadian Aneh di Proyek Tol Solo-Jogja, Lihat Batu Raksasa yang Bermunculan di Sawit

Baca juga: Kejadian Aneh di Proyek Tol Solo-Jogja, Berkali-kali Tanah di Sawit Dibor, Muncul Terus Batu Raksasa

Sarwi Entin (45) mendapat ganti rugi Rp 4 juta rupiah untuk sebidang tanah seluas 5 meter persegi. 

Sarwi menjelaskan bahwa luas tanahnya sekitar 1800 meter persegi namun hanya terkena 5 meter persegi. 

"Saya hanya terkena 5 meter persegi," ucapnya.

Dia mengaku pasrah dengan keputusan itu, karena dia takut tanahnya hilang tanpa ganti rugi.

Baca juga: Inilah Alasan Pengadilan Negeri Klaten, Tolak Gugatan Warga Ngawen yang Terdampak Tol Solo-Jogja

"Lha gimana, kalau enggak dilepas ya hilang" ucapnya. 

Sarwi menjelaskan uangnya akan diberikan kepada 4 anaknya. (*)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kata pepatah, ada gula ada semut sepertinya mengambarkan kondisi warga Ngawen, Klaten yang baru saja menerima uang dari ganti rugi proyek tol Solo - Jogja, Senin (10/1/2021). 

Sebab, setelah menerima uang ganti rugi tersebut, mereka langsung dihadang para sales mobil. 

Dari pantauan TribunSolo.com terlihat sales merek mobil yakni Toyota dan Honda berjaga di pintu keluar para penerima ganti rugi Tol Solo-Jogja.

Baca juga: Tajir Melintir, Warga Klaten Dapat Rp 7,5 M dari Ganti Rugi Tol Solo - Jogja: Uang Dipakai Usaha 

Baca juga: Warga Penasaran Kejadian Aneh di Proyek Tol Solo-Jogja, Lihat Batu Raksasa yang Bermunculan di Sawit

Ada pula sales yang masuk ke dalam gedung untuk menawarkan produk jualannya. 

Ditemui di lokasi penyerahan uang ganti rugi di Kantor Desa Ngawen, Anton Sebagai Group Leader Nasmoco Klaten menjelaskan, bahwa hingga kini jumlah pembeli dari penerima uang ganti rugi tol sekitar 20 orang. 

"Untuk pengambilan unit baru di Toyota akumulasinya sekitar 20 unit," terang Anton. 

"Unit mobilnya sekitar 300 hingga 400 juta, kalau jenis unitnya itu ada rush, innova dan avanza veloz," imbuhnya.

Baca juga: Kejadian Aneh di Proyek Tol Solo-Jogja, Berkali-kali Tanah di Sawit Dibor, Muncul Terus Batu Raksasa

Dia menjelaskan, bahwa family car masih menjadi produk yang diminati konsumen, karena rata-rata konsumen baru pertama kali memiliki mobil. 

Selain itu konsumen lebih memilih jenis medium MPV ketimbang low MPV atau LCGC. 

Anton menambahkan, bahwa pihaknya selalu melakukan jemput bola terhadap konsumen. Terlebih kepada konsumen yang potensial. 

"Karena kita setting target. dimana yang berpotensi, saat budget ada disitu kita datang," terangnya

"Rata-rata cash, sekitar 80 persen cash," tambahnya. 

Senada dengan Anton, Herlina Santi selaku sales consultan dari Honda Perkasa Klaten menjelaskan bahwa pihaknya juga menerima order dari penerima ganti rugi tol sekitar 20 orang. 

Menurut Santi, konsumen lebih memilih mobil dengan ukuran besar atau kursi 3 baris meski ada yang membeli mobil jenis LCGC. 

"Biasanya mobil besar, seperti CRV atau Mobilio tapi ada juga yang beli Brio," terangnya. 

"Semua Cash, kalau kita kan pembayaran pakai transfer pakai virtual acount. Hingga saat ini belum ada yang membayar dengan membawa uang tunai," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved