Berita Wonogiri Terbaru
Geger Arisan Online di Wonogiri,Puluhan Orang Ratapi Kesedihan karena Uang Ratusan Juta Dibawa Kabur
Berdasarkan informasi yang dihimpun, admin atau pelaku arisan online tersebut adalah PPA (23) warga Kecamatan Girimarto, Wonogiri.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kasus arisan online, kembali terjadi di Kabupaten Wonogiri.
Puluhan orang merasa dirugikan karena ketidakjelasan uang yang dijanjikan oleh pengelola.
Bahkan, puluhan korban tersebut saat ini tengah mencari keberadaan si admin atau pelaku.
Pasalnya, admin arisan online itu kabur dari rumahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, admin atau pelaku arisan online tersebut adalah PPA (23) warga Kecamatan Girimarto, Wonogiri.
Padahal, pada September 2021 lalu, PPA juga pernah tersandung kasus yang sama, yakni arisan online.
Saat itu ayahnya meninggal dunia usai ditusuk orang yang merasa dibohongi dengan arisan online yang dia koordinir.
Salah satu korbannya yakni WN (23) yang juga warga asal Wonogiri.
Menurutnya pelaku membuka arisan online dan lelang tersebut pada akhir tahun lalu.
"Kasus yang pertama dulu, memang dia juga sama-sama korban dari penipuan arisan online juga. Kalau yang akhir tahun 2021 dia buka sendiri," terang dia.
Dia menuturkan bahwa dirinya ikut lelang arisan online yang dibuka PPA pada Desember 2021 silam.
Baca juga: Kagetnya Warga Sukoharjo, Pulang Arisan Rumah Diobok-obok Maling: Emas dan BPKB Raib
Baca juga: Gaya Hidup MF Bos Arisan Bodong Wonogiri : Dulu iPhone Terbaru Langsung Beli, Kini Mengaku Miskin
Menurutnya sistem yang digunakan adalah menalangi terlebih dahulu member arisan lain yang ingin mengambil uangnya sebelum jatuh tempo mendapatkan arisan.
Sistem yang dilakukan, kata dia, pelaku menawari korban jika ada salah satu member arisan yang ingin mencairkan uang karena kebutuhan mendesak.
Dicontohkan dia, misalnya ada member yang jatah cair uangnya di bulan Januari 2022, namun pada Desember 2021 ingin mencairkan uangya, yang mana belum jatuh tempo jatahnya mendapatkan uang.
Member itu bisa mencairkan dengan syarat uang yang diterima tidak utuh. Misalnya jika harusnya mendapat Rp10 juta hanya bisa menerima Rp8 juta.
"Seperti itu ditawarkan ke kami. Saya nalangi dulu Rp8 juta, nanti bulan depan saya dapat Rp10 juta. Ya istilahnya lelang, kan sudah untung juga," ungkapnya.
WN mengaku, dirinya sudah sempat mendapatkan keuntungan. Namun karena penawaran semakin banyak, dia mengambilnya, disitulah kejanggalan mulai terjadi.
Akhirnya, uang yang dijanjikan akan cair di akhir Desember tak kunjung dibayarkan. Pelaku pun malah kabur dari rumahnya.
Kerugian yabg dialami oleh WN mencapai Rp 47 juta. Dalam satu grup arisan online tersebut ada 65 member dan jika digabung kerugian mencapai Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.
"Sejak ketahuan menipu kan banyak orang ke sana. Tapi sekarang ia bersama suami dan dua anaknya justru kabur dari rumah. Yang di rumah tinggal ibu dan mbahnya," jelas dia.
"Katanya pergi ke Ciamis Jawa Barat," kata WN.
Korban lain yakni SN (25) warga Wonogiri, dia mengaku belum ada satu bulan bergabung sudah mengalami kerugian Rp 5 juta.
"Ngadain arisannya banyak gak cuma satu. Jadi yang ikut juga banyak. Cairnya setiap dua hari sekali. Misalnya yang arisan dapat Rp300.000, iurannya Rp25.000. Tapi ada juga yang arisan dapat hingga Rp2 juta - Rp3 juta," kata SN.
Arisan Online by MF
Kesabaran member arisan online dikelola by @MF sudah habis.
Tak cukup dengam memberikan karangan bunga terhadap MF, para member yang sudah pusing tujuh keliling uangnya tak kembali itu mulai buka-bukaan.
Salah satu member yang tak mau disebutkan namanya menyebut selain bergaya hidup mewah, MF juga suka pamer.
Entah itu yang diketahui oleh member secara langsung, maupun melalui story di media sosial yang dibagikan MF.

Baca juga: Korban Lelang Arisan Online Wonogiri Kirim Karangan Bunga ke Rumah Pelaku: Jangan Lupa Bayar Utang
Baca juga: Nasib Pria yang Ditikam Pisau Gegara Arisan Online di Wonogiri : Tak Kuat, Akhirnya Meninggal Dunia
"HP-nya Iphone 12 pro max, pas baru keluar dia beli. Mobilnya Yaris, aku tahu itu. Dia juga suka beli emas," kata member itu, Jumat (22/10/2021).
Selain itu, MF juga membeli rumah di perumahan. Rumah itu berlokasi di Kabupaten Sukoharjo.
Rumah itu, kata dia, kemudian direnovasi oleh MF sesuai dengan keinginannya. Tak main-main, sejumlah fasilitas pun dibangun.
"Setau aku pribadi, di rumahnya ada mini-bar, dia juga beli smart tv yang besar. Lantainya dibikin yang mahal, entah itu marmer atau apa ya," jelasnya.
Dia mengetahui semua melalui story di media sosial yang dibagikan oleh MF sendiri. Menurutnya, MF memang gemar membagikan story tentang gaya hidupnya.
Namun itu semua dilakukan oleh MF sebelum kasus itu mencuat. Sebab, setelah ia tak memberikan uang yang dijanjikan untuk member, ia sudah tak memamerkan gaya hidupnya.
"Setelah mbledos itu, dia berlagak miskin. Padahal kan member ingin diberikan haknya, paling tidak dia kan bisa nyicil," ujar member itu.
Bahkan beberapa member sempat ke rumah MF untuk menagih hak mereka, namun saat itu didampingi bersama pengacara.
Baca juga: Petaka Arisan Online di Wonogiri: Tersangka Mengaku Tega Tusuk Korban Pakai Pisau Dapur karena Emosi
Menurut keterangan member, saat itu pengacara berujar bahwa seluruh emas yang dimiliki MF sudah digadaikan.
Sementara itu, member lain yang juga enggan disebutkan identitasnya menyatakan hal yang senanda.
Ia menjelaskan bahwa gaya hidup si MF memang terbilang high class.
"Dia itu bisa beli ini itu, gaya hidupnya glamor," singkatnya.
Kirim Karangan Bunga
Emosi member lelang arisan online by @MF sepertinya sudah memuncak.
Mereka sampai mengirimi pemilik arisan online tersebut karangan bunga untuk segera melunasi utang.
Untuk diketahui, MF merupakan pemilik lelang arisan yang memiliki member hingga puluhan orang. Seluruh member itu dikumpulkan dalam grup wa bernama "Lelang by @MF" .
Baca juga: Melahirkan, Pengelola Arisan Online Wonogiri Dikirimi Karangan Bunga, Disebut Tidak Ada Iktikad Baik
Baca juga: Petaka Arisan Online di Wonogiri: Tersangka Mengaku Tega Tusuk Korban Pakai Pisau Dapur karena Emosi
Para member dijanjikan keuntungan besar dalam waktu beberapa hari saja. Namun sejak bulan Juli lalu, uang yang sudah disetorkan para member tak kunjung dikembalikan.
Berdasarkan keterangan salah satu member, sebenarnya member sudah mencoba menghubungi MF secara baik-baik untuk menagih haknya, namun mereka tak kunjung diberi kejelasan oleh MF.
Hingga akhirnya para member berniat mempermalukan MF dengan cara mengirimkan karangan bunga ke rumah sakit tempat MF melahirkan.
"Niatnya mempermalukan, soalnya tidak ada iktikad baik sama sekali. Permintaan maaf pun enggak pernah," kata T, salah satu member, kepada TribunSolo, Jumat (22/10/2021).
Baca juga: Korban Arisan Online di Boyolali Ternyata Membludak, Polisi : Banyak yang Ogah Lapor karena Malu
Karangan bunga itu dijadwalkan akan diantar ke Rumah Sakit dr Oen Solo Baru pada hari ini. MF sendiri, kata dia (member atas nama T) telah melahirkan pada Kamis (21/10/2021).
Namun hal itu gagal dilakukan, karena pihak Rumah Sakit dr Oen Solo Baru, melarang karangan bunga itu diletakkan di lingkungan rumah sakit.
"Mungkin karena takutnya mengganggu ketertiban ya, soalnya isinya begitu. Ini tadi dikabari sama yang ngirim katanya tidak boleh," imbuhnya.
Namun para member tak menyerah begitu saja, karangan bunga itu dikirimkan ke rumah MF yang ada di Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri.
Baca juga: Kronologi Ibu Muda di Sragen, Diduga Bawa Kabur Uang Arisan Online Ratusan Juta, Ini Reaksi Keluarga
TribunSolo.com mencoba mendatangi kediaman MF di Wonogiri. Benar saja, sekitar pukul 13.00 WIB karangan bunga yang sama sudah sampai di depan rumah MF.
Disana, petugas yang mengantarkan karangan bunga itu, Daniel sudah bersiap untuk menurunkan paket yang dibawanya dari Solo.
"Tadi sudah ke rumah sakit, tapi ditolak sama satpamnya. Mungkin karena pihak sana tidak mau ikut-ikutan karena privasi pasien," kata dia.
Dengan begitu, ia diminta untuk mengantarkan karangan bunga itu ke rumah MF. Dia pun juga langsung menurunkan karangan bunga itu.
Olehnya, karangan bunga diletakkan dengan rapi di depan gang menuju kediaman MF. (*)