Viral
Viral Driver Ojol Diduga Dipukul Polisi saat Lapor Motor Hilang, Begini Fakta Kejadiannya
Sementara, akun tersebut menyebut bahwa laporan korban tak ditanggapi diduga gara-gara tak memberi uang ke oknum polisi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, BOGOR -- Viral di media sosial kasus oknum polisi diduga memukul seorang driver ojek online (ojol) di Polsek Cileungsi, Kabupatan Bogor, Jawa Barat.
Kasus ini pun sontak menjadi sorotan beberapa hari belakangan.
Dikutip dari akun Instagram @marinadks, korban yang diketahui bernama Charly dipukul di bagian dada oleh oknum polisi itu.
Diduga pemukulan itu karena korban protes laporannya tidak segera ditanggapi polisi.
Sementara, akun tersebut menyebut bahwa laporan korban tak ditanggapi diduga gara-gara tak memberi uang ke oknum polisi.
Baca juga: GP Ansor Minta Polisi Beri Kesempatan Ferdinand Hutahaean Dapat Bimbingan Islam
Baca juga: Istri Polisi di Lubuklinggau Gerebek Suami Selingkuh, Bermula Curiga Sikapnya Berubah ke Anak-anak
"Sudah (lapor), tapi enggak ditanggapi sama polisi Cileungsi. Abang saya malah dipukul dadanya karena katanya kalau enggak ada uang, enggak diurus," tulis akun tersebut, dikutip dari Kompas.com.
Kasus pencurian motor
Akun tersebut membeberkan, peristiwa itu berawal korban tampak kebingungan karena diduga kehilangan motor, Sabtu (8/1/2022).
Menurut pengakuan korban, motornya telah diduga dicuri penumpangnya. Saat itu penumpang berdalih mentraktir korban makan lalu membawa kabur motor.
Pada hari itu juga, korban melapor ke polisi.
Namun, polisi disebut tak melayani dengan baik.
"Abang saya datang ke kantor polisi buat minta surat kehilangan SIM sama STNK, tapi nggak dikasih suratnya, malah dilewatin. Terus abang saya bilang lagi ke orang polisinya tapi malah dipukul dada sekali. Terus akhirnya dipisahin sama orang-orang di sana," tulis bunyi percakapan dalam akun tersebut.
Diperiksa ke Polres Bogor
Seperti diberitakan sebelumnya, oknum polisi tersebut sudah dibawa ke Polres Bogor untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Andri juga menyayangkan ada anggotanya yang tidak melayani masyarakat dengan baik.