Berita Klaten Terbaru
Banjir di Karangdowo Klaten Disebabkan Sampah yang Menumpuk di Pintu Bendung Desa Soka
Tumpukan sampah menyumbat aliran air di pintu Bendungan Soka, Desa Soka, Kecamatan Karangdowo, Klaten.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tumpukan sampah menyumbat aliran air di pintu Bendungan Soka, Desa Soka, Kecamatan Karangdowo, Klaten.
Akibatnya air di bendungan tersebut meluap hingga ketiga Desa yang berada di sekitar bendungan, Selasa (12/1/2022).
Adalah Desa Soka di Kecamatan Karangdowo, Desa Soko dan Desa Pogung di Kecamatan Cawas.
Baca juga: Kondisi Terkini Desa di Juwiring Klaten yang Terdampak Banjir, Tampak Endapan Lumpur
Baca juga: Viral 2 Pasang Pengantin Jalani Pemotretan di Tengah Banjir, Nasib Gaun Sewa Jadi Sorotan
Ketiga desa tersebut mendapat kiriman air hasil dari luapan sungai Mlese yang tersumbat akibat sampah rumah tangga, ranting hingga pohon.
Di wilayah Desa Soka, Kecamatan Karangdowo, air mencapai lutut kaki orang dewasa.
Wati Suwarti (42) warga Desa Soko Bogor, Kecamatan Cawas menceritakan parahnya banjir selasa malam, saat ditemui di lokasi bendungan.
"Sebelumnya hujan lebat sekitar habis ashar, setelah itu sebelum magrib sampah datang, habis magrib meluap (ke pemukiman sekitar sungai Mlese)," terangnya.
Baca juga: Nahas Nasib Giyono, Dirawat di Rumah Sakit karena Digigit Ular Berbisa saat Banjir di Pajang Solo
"Kalau rumah saya Cuma masuk sedikit," tambahnya.
Wati menjelaskan bahwa ini merupakan kejadian ke 3 di tahun 2022.
"Untuk (banjir karena sampah) tahun ini sudah ketiga kalinya. Untuk kali ini yang paling besar sampai meluap di Soka Karangdowo dan Soko Bogor," papar dia.
"Karena di Desa sebelah (Desa Soka, Kecamatan Karangdowo) tadi malam sampai selutut," imbuhnya.
Dia menjelaskan, bahwa sampah yang menumpuk di dominasi sampah ranting dan pohon.
Baca juga: Viral Mobil Terjang Banjir Bikin Pedagang Sayur Terdorong, Gerobak Jatuh dan Dagangan Berserakan
"Itu ada kayu, bambu dan batang pisang," ucapnya.
Wati khawatir kalau sampah tidak segera teratasi banjir susulan akan terjadi lagi.
"Otomatis kalau sampah tidak teratasi dan menumpuk seperti itu banjir (lagi)," tegasnya.
Wati menceritakan bahwa warga bergotong-royong untuk membersihkan sampah yang menyumbat bendungan.
"Semalam sekitar jam 7 malam, warga dan aparat desa Soka Bogor gotong-royong untuk mengambil sampah dan akhirnya jam 10 malam mulai surut," terang wanita 42 tahun tersebut.
Baca juga: Jembatan Penghubung Antar Desa di Boyolali Utara Ambrol, Pondasi Tergerus Banjir: Warga Memutar
Dia berharap agar pemerintah segera mengatasi sampah dan mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah sebelum bendungan soka agar tidak membuang sampah di sungai.
Kepala BPBD Klaten Sri Winoto menjelaskan, mereka akan melakukan pengangkatan sampah secepatnya.
"Untuk penanganan kita sudah berkoordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo kemudian Pak Camat dan Relawan," papar dia.
"InsyaAllah akan ada kegiatan untuk mengangkat sampah-sampah dengan alat berat sekaligus diangkut dengan truk," kata dia.
Pengangkatan sampah ini akan dilakukan di tiga titik.
"Kalau ini dibiarkan akan menumpuk dan menggangu aliran sungai, kalau hujan tinggi akan terjadi limpasan dan masuk kampung dan mengganggu kegiatan warga," imbuhnya.
Winoto menjelaskan, bahwa saat ini sampah mencapai luasan sekitar 20 x 6 meter persegi.
Selain itu, ia menjelaskan warga yang terdampak tidak terlalu banyak hanya yang bermukim di sekitar sungai Mlese. (*)