Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Kisah Sedih Pasutri Tak Tahu Sama-sama Idap Thalassemia, Ini yang Terjadi kepada Anak Mereka

Suami istri tersebut membagikan kisahnya sebagai dua orang pengidap Thalassemia namun terlanjur memiliki anak karena ketidaktahuan masing-masing.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TikTok/anselyni
Kisah sedih pasangan suami istri pengidap Thalassemia memiliki anak. 

TRIBUNSOLO.COM, MALAYSIA -- Momok menakutkan bagi pasangan yang ingin menikah adalah Thalassemia.

Sebab jika pasangan sama-sama mengidap penyakit Thalassemia, mereka dianjurkan tidak menikah demi masa depan anak-anak mereka kelak.

Lantas, bagaimana jadinya jika pasangan pengidap Thalassemia terlanjur menikah?

Pengalaman serupa dibagikan oleh pasangan asal Malaysia ini.

Baca juga: Kisah Pria Menikah dengan Tetangga Sebelah Rumah: Dulu Teman Sekelas, Rumah Cuma Terhalang Tembok

Baca juga: Kisah Sedih Pasangan Saling Cinta Putuskan Pisah Usai Periksa ke Dokter, Ternyata Idap Kelainan Ini

Suami istri tersebut membagikan kisahnya sebagai dua orang pengidap Thalassemia namun terlanjur memiliki anak karena ketidaktahuan masing-masing.

"Sebelum menikah, kami tidak pernah tahu bahwa kami adalah pembawa Thalassemia," ucap wanita tersebut di akun TikToknya, dikutip TribunSolo.com dari Kisah Dunia, Kamis (13/1/2022).

Wanita bernama Anis Nur Elyani ini lantas bercerita, ketika ia hamil sering mengalami Hb (hemoglobin) rendah hingga memutuskan ke rumah sakit.

Setelah memeriksakan diri ke rumah sakit, mereka bagai tersambar petir.

Dari hasil check up, dokter memastikan bahwa dia dan suaminya sama-sama pembawa penyakit Thalassemia.

Melihat kondisi kesehatannya, Anis Nur Elyani dipenuhi kebimbangan.

Jauh di lubuk hatinya ia begitu khawatir memikirkan nasib anaknya di masa mendatang.

Hingga Anis Nur Elyani akhirnya melahirkan secara normal.

"Kata dokter tunggu sampai bayi berumur 6 bulan ke atas untuk mengetahui efek dari Thalassemia ini," ujar dia.

Kini bayi yang dikandung Anis sudah berusia 3 bulan.

Ia menjelaskan bayi mereka tumbuh sehat dan dalam kondisi sangat baik.

Namun pikiran pasangan suami istri ini terus diliputi kekhawatiran.

Pasalnya, mereka harus menunggu bayinya berusia 6 bulan ke atas untuk tahu risiko Thalassemia.

Meski demikian, Anis dan suami terus berdoa memohon keajaiban Tuhan.

"Saya adalah penderita Thalassemia Alpha," tutup Anis Nur Elyani.

Kisah pasutri ini pun ramai mendapat komentar warganet.

Mereka turut mendoakan dan memberi dukungan untuk Anis dan suami.

Apa itu penyakit Thalasemia?

Melansir laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyakit Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan orangtua ke anak-anaknya lewat gen.

Penyakit Thalasemia membuat pengidapnya tidak mampu menghasilkan protein hemoglobin dalam jumlah yang cukup.

Akibatnya, sel darah merah jadi tidak berfungsi dengan baik serta tidak sehat.

Seperti disinggung di atas, sel darah merah bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Oksigen adalah bahan bakar sel agar berfungsi optimal.

Tanpa sel darah merah yang cukup, pasokan oksigen yang harusnya disalurkan ke tubuh juga minim atau tidak cukup.

Penderita Thalasemia rentan terkena anemia ringan sampai berat. Anemia berat dapat merusak organ dan menyebabkan kematian.

Golongan darah O
ILUSTRASI (Grid.ID)

Jenis Thalasemia

Saat membincangkan jenis Thalasemia, ada dua hal yang perlu digarisbawahi, yakni bagian hemoglobin yang terdampak dan tingkat keparahan penyakit.

Bagian spesifik dari hemoglobin yang terdampak thalasemia biasanya adalah alfa atau beta.

Jenis thalasemia alfa terjadi saat penderita memiliki kadar hemoglobin alfa yang rendah.

Sedangkan jenis thalasemia beta terjadi saat penderita mempunyai kadar hemoglobin beta yang rendah.

Selain itu, jenis thalasemia juga bisa digambarkan berdasarkan tingkat keparahan penyakit.

Thalasemia trait atau minor merujuk penyakit yang tidak bergejala atau bergejala ringan.

Thalasemia intermedia biasanya baru terdiagnosis pada anak yang lebih besar, dan jamak tidak membutuhkan transfusi darah rutin.

Sementara itu, Thalasemia mayor umumnya menunjukkan gejala penyakit yang parah dan memerlukan transfusi darah secara teratur.

Gejala Thalasemia

Tanda dan gejala Thalasemia tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakit. Melansir Mayo Clinic, gejala thalasemia secara umum yakni:

  •  Badan lemah dan lesu
  • Kulit pucat atau kekuningan
  • Bentuk tulang wajah khas karena deformitas atau ada kelainan bentuk
  • Tumbuh kembang lambat
  • Perut buncit
  • Urine berwarna gelap
  • Beberapa bayi menunjukkan gejala Thalasemia sejak lahir. Namun, ada juga yang baru menunjukkan tanda penyakit saat usianya sudah menginjak dua tahun.

Sejumlah penderita Thalasemia, yang hanya salah satu gen hemoglobinnya terganggu, terkadang juga tidak menunjukkan gejala spesifik penyakit.

Penyebab Thalasemia

Melansir NHS, penyebab Thalasemia adalah mutasi DNA sel yang bertugas memproduksi hemoglobin.

Mutasi gen tersebut diturunkan dari orangtua ke anak-anaknya. Orangtua dari anak penderita thalasemia biasanya adalah karier.

Dengan kata lain, anak hanya bisa menjadi penderita thalasemia apabila mereka mewarisi gen yang sudah bemutasi tersebut dari orangtuanya.

Sebagai gambaran, jika kedua orangtua memiliki gen penyebab Thalasemia beta mayor,  kemungkinan satu dari empat anak yang dilahirkan pasangan tersebut mengalami Thalasemia beta mayor.

Setelah mengetahui apa itu penyakit Thalasemia, gejala, sampai penyebabnya, ada baiknya setiap orang membangun kesadaran akan penyakit turunan ini.

Thalasemia bisa dideteksi selama kehamilan. Sebelum program kehamilan, setiap pasangan sebaiknya memeriksakan diri untuk menakar risiko penyakit ini pada keturunannya kelak.

Jika Anda mengidap Thalasemia, atau jika Anda membawa gen thalasemia, ada baiknya segera berkonsultasi dengan ahli genetik untuk panduan aman memiliki anak tanpa kelainan darah ini. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved