Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Kisah Tragis Upin & Ipin Ternyata Hoax, Inilah Alasan Logis Kenapa Upin dan Ipin Tidak Tumbuh Besar

Sebelumnya, sempat beredar narasi Upin dan Ipin tidak bisa tumbuh besar karena keduanya adalah khayalan Opah. Ternyata inilah penjelasan sebenarnya.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
Les' Copaque Production
Karakter Upin & Ipin yang belakangan viral di Indonesia. 

TRIBUNSOLO.COM - Sempat viral di media sosial TikTok makam bertuliskan Upin Ipin.

Dalam narasi yang beredar, menyebut jika Upin & Ipin adalah kartun dengan kisah tragis di baliknya.

Narasi pengunggah video menyebut jika Upin & Ipin meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat tamasya bersama keluarga.

Upin meninggal pada 6 Agustus 1995 sedangkan Ipin meninggal, 2 April 1996.

Baca juga: Makam Upin Ipin dan Kisah Tragisnya Beredar di Medsos, Tim Produksi Upin Ipin Tegaskan Tidak Benar

Baca juga: Kuburan Upin dan Ipin Viral di Media Sosial, Diduga Lokasinya Bukan di Malaysia Tapi di Kota Palu

Si pengunggah video TikTok menuliskan, pantas saja sosok Upin dan Ipin tak pernah menjadi dewasa.

Karena kakak adik ini meninggal saat usia 5 tahun.

Diunggah pertama kali oleh akun @bang_alonk3110, Minggu, 16 Januari 2022, dikatakan jika video itu dikirim oleh rekannya asal Malaysia, yang mengaku mengerti latar belakang dari cerita fiksi Ipin Upin tersebut.

Beredar makam Upin Ipin
Beredar makam Upin Ipin (Instagram)

Sementara itu, netizen lain juga mengungkapkan kisah tragis lain soal Upin Ipin.

"Jadi Upin dan Ipin adalah satu keluarga yang mengalami tragedi kecelakaan ketika sedang berlibur. Upin bersama orangtuanya langsung meninggal di tempat kejadian, Sedangkan si Ipin, dia mengalami koma dan meninggal setelah beberapa bulan,"

"Kak Ros trauma, dia nggak percaya kalau adiknya meninggal. Dia berhalusinasi Upin dan Ipin masih hidup,"

Namun narasi itu dibantah keras oleh pihak produksi kartun Upin Ipin.

Les' Copaque Production akhirnya angkat bicara dan memberikan pernyataan bahwa apa yang sedang viral di media sosial tersebut tidaklah benar.

Kisah Upin Ipin adalah rekaan saja alias tidak diambil dari kisah nyata manapun.

"Semua cerita Upin & Ipin adalah rekaan semata-mata dan ditulis sepenuhnya oleh Les' Copaque Production. Ianya tidak diambil atau diinpirasi dari kisah sesiapa yang masih hidup mahupun yang telah tiada."

"Idea asal cerita Upin & Ipin adalah dari Hajah Ainon yang juga pelakon suara Opah. Setiap cerita yang ditulis bukan sahaja mudah difahami tetapi juga sarat dengan mesej yang bermanfaat."

"Haji Burhanuddin, Pengarah Urusan Les' Copaque Production pula adalah pelakon suara Tok Dalang. Beliau juga turut berkongsi pengalaman beliau dibesarkan di kampung di dalam siri Upin & Ipin."

"Kenapa Upin dan Ipin tiada ibu dan ayah? Ketika Upin & Ipin Musim 1 disiarkan di TV9, ianya merupakan projek sampingan saja. Oleh kerana kesuntukan masa dan kekurangan tenaga kerja, tiada watak baru dihasilkan dan LCP memilih untuk menjadikan Upin dan Ipin anak yatim piatu."

"Upin dan Ipin botak? Begitu juga ketika Upin & Ipin Musim 1 dihasilkan, pihak LCP terpaksa memendekkan kos dan mempercepatkan proses pembuatan. Nak buat rambut (hair simulation) ketika itu terlalu memakan masa. Maka, Upin dan Ipin direka botak tetapi Upin ada sehelai rambut," demikian penjelasan tim produksi Upin & Ipin.

Lantas Kenapa Upin & Ipin Tidak Tumbuh Besar?

Sebelumnya, sempat beredar narasi Upin dan Ipin tidak bisa tumbuh besar karena keduanya adalah khayalan Opah.

Namun penjelasan itu sudah dibantah oleh pihak produksi.

Sebetulnya, ada alasan logis kenapa Upin dan Ipin diceritakan dewasa berdasarkan analisa seorang netizen di Quora.

Sebab dalam dunia seni, ada fenomena ‘nirusia’ (ageless).

Maka kenapa karakter tidak bisa tumbuh besar atau berkembang seharusnya dimaklumi.

Upin dan Ipin
Upin dan Ipin (INTERNET)

Sebab hal itu sudah menjadi umum dalam komik, kartun atau sastra.

Pengarang bebas untuk membuat karakter protagonis tidak pernah bertambah umur dan selalu berada dalam keadaan tertentu.

Sementara itu ada teori yang menyebut serial ini menggunakan metode penceritaan floating timeline yang umum dipakai di serial animasi dan komik.

Lantas, segmentasi Upin & Ipin sendiri adalah anak-anak, sehingga Les' Copaque sampai kini belum punya rencana membuat cerita Upin dan Ipin jadi anak sekolah dasar atau sekolah menengah.

Penjelasan selengkapnya bisa diklik link berikut

Pengakuan Penulis Upin & Ipin

Kabarnya, cerita Upin & Ipin berasal dari khayalan Opah yang telah kehilangan cucunya sejak 27 tahun lalu.

Lantas, benarkah animasi Upin dan Ipin berasal dari khayalan Opah?

Pencipta dan penulis animasi Upin dan Ipin, Burhanuddin Rafzi dan Ainon Ariff, pernah mengungkap fakta asli terkait ide pembuatan kartun tersebut.

Mereka mengatakan bahwa animasi tersebut sebenarnya dibuat untuk menyambut bulan Ramadhan.

Dikutip dari Kompas.com, Upin dan Ipin hadir dalam kemasan hiburan untuk mendidik anak-anak tentang arti dan pentingnya Ramadhan.

Sementara itu, berdasarkan pemberitaan Tribunnews, 3 Oktober 2010 lalu, Burhanuddin dan Ainon Ariff mengaku telah menciptakan karakter Upin dan Ipin sekitar tahun 2007.

Upin Ipin the Movie
Upin Ipin the Movie (youtube)

"Karena kami semua suka anak-anak, peduli anak-anak," jelas Ainon Ariff saat diwawancara di Kafe Pisa Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Oktober 2010.

Ainon sendiri tak hanya berperan menulis cerita Upin dan Ipin, dia juga mengisi suara dari karakter Opah.

Bahkan, Ainon disebut memiliki sifat seperti Opah karena kerap mengasuh cucunya dan mengikuti kegiatan sosial yang berhubungan dengan anak-anak.

Kisah Upin dan Ipin meraih kesuksesan setelah mengikuti Festival Film Cannes di Perancis.

Sejak itu, ada banyak tawaran dari stasiun televisi untuk membeli hak siarnya.

"Yang beli akhirnya TV 9 Malaysia," ujar Ainon Ariff.

Sukses di Malaysia, Upin dan Ipin kemudian diekspor hingga tayang di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).

Semenjak tampil di televisi Indonesia, kisah dua bocah berkepala plontos itu pun jadi favorit anak-anak. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved