Sesal Arteria Dahlan Usai Pernyataannya Bikin Geger, Kini Sebut Orang Sunda sebagai Saudara
Arteria Dahlan menyebut pernyatannya saat itu sama sekali tak ada niat untuk merendahkan kapasitas dan kecakapan kinerja masyarakat Sunda.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, resmi mendapatkan sanksi peringatan dari DPP PDIP.
Sanksi peringatan itu diberikan kepada Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan pada Kamis (20/1/2021).
Alasan PDIP memberikan sanksi, karena kader partai berlambang banteng moncong putih itu telah melanggar etik dan merendahkan martabat masyarakat Sunda.
Sebelumnya Arteria sempat membuat heboh dan marah sejumlah warga di Jawa Barat.
Semua itu bermula saat ia meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk memecat seorang Kajati karena dia berbicara menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
Baca juga: Polemik Pelat Nomor Mirip Polisi Milik Arteria Dahlan, Ternyata Anggota DPR yang Lain Tidak Punya
Baca juga: Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf Terkait Ucapannya soal Sunda, Kini Pasrah Terima Sanksi dari PDIP
Arteria menyebut pernyatannya saat itu sama sekali tak ada niat untuk merendahkan kapasitas dan kecakapan kinerja masyarakat Sunda yang bekerja di Kejaksaan.

"Terkait hal tersebut saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, semua lah, karena saya menganggap orang Sunda itu bagian dari keluarga besar kami," kata Arteria di Gedung DPR, Kamis (20/1/2022).
Ia mengaku selama ini kerap menjalin hubungan baik dengan sejumlah orang yang berasal dari suku Sunda.
"Teman saya, sahabat saya banyak banget, apalagi Jakarta ini berbatasan dengan Jawa Barat. Saya mohon maaf atas pernyataan saya tersebut," ujarnya, dilansir dari Kompas.tv.
"Intinya, saya mohon maaf dan kemudian pernyataan yang mungkin membuat gaduh ini murni dari saya pribadi selaku anggota DPR dalam menjalankan tugas pengawasan, tidak ada kaitan dengan fraksi atau partai kami dan pastinya tidak ada maksud untuk rasis atau merendahkan bahasa atau suku Sunda," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komaruddin Watubun menjelaskan, apa yang disampaikan Arteria Dahlan, dari sisi organisasi di partai dan penilaian partai, hal itu sudah melanggar etik dan disiplin organisasi.
"Dalam klarifikasi dengan DPP hari ini, Pak Arteria menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai," terangnya.
"Sebagai kader partai, siap menerima sanksi yang diberikan Partai. Jadi DPP Partai memberikan sanksi peringatan kepadanya. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi Pak Arteria," pungkasnya.
Muncul Baliho 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda'
Sementara itu, saat kasus ini mencuat mendadak muncul sebuah baliho besar dengan tulisan 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda.