Berita Solo Terbaru
Kondisi Terbaru Rak-rak Supermarket di Solo : Minyak Goreng Rp 14.000 Ludes,Tinggal Label Harga Saja
Sejak adanya minyak goreng bersubsidi Rp 14.000 per liter, kini kondisi di pasaran justru mengagetkan.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejak adanya minyak goreng bersubsidi Rp 14.000 per liter, kini kondisi di pasaran justru mengagetkan.
Tak hanya antrean seperti di daerah lain, tetapi di Kota Solo sendiri barang tersebut diserbu pembeli akhir-akhir ini.
Alhasil, dalam waktu sekejap saja, berapapun minyak goreng yang tersedia langsung ludes habis terjual.
Pantauan salah satu minimarket di Kota Solo, terlihat rak tempat minyak goreng kosong melompong di antaranya di Alfamart Jalan Ir. Juanda, Puncangsawit, Kecamatan Jebres.
Tak ada satupun minyak goreng kemasan yang terpajang di rak minimarket itu pada Jumat siang (21/1/2022).
Kondisi yang sama juga terlihat di minimarket lain yang bersebelahan, di mana tak ada satu pun barang tersebut.
Namun, hasilnya tetap sama, seluruh rak di beberapa minimarket kenamaan tak ada satu bungkus kemasan minyak goreng yang tersedia.
Salah seorang petugas kasir, Putri harus menjawab habis tatkala ada seorang pelanggan yang hendak membeli minyak goreng kemasan.
Baca juga: Polri Siap Tindak Pemborong-Penimbun Minyak Goreng, Ingatkan Bisa Dipidana 5 Tahun Penjara
Baca juga: Stok Minyak Goreng Rp14 Ribu di Solo Langka, Padahal Minimarket Sudah Batasi 1 Orang Beli 1 Liter
Menurutnya, stok minyak goreng kemasan 1 liter seharga Rp 14 ribu dan 2 liter seharga Rp 28 ribu yang tersedia di mini market tersebut sudah habis sejak, Kamis (20/1/2022) sore.
Bahkan, tak butuh waktu lama untuk menghabiskan 5-10 karton minyak goreng ini.
"Saat ini belum datang lagi," ujarnya, kepada TribunSolo.com.
Dia menyebut pihak toko mulai menerapkan batasan jumlah pembelian minyak goreng. Pelanggan hanya boleh membeli satu kemasan saja.
Meskipun demikian, banyak pelanggan nekat membeli lebih satu dengan cara mengikutsertakan saudara atau teman untuk berpura-pura membeli minyak goreng.
"Emang dibatasi, tapi satu keluarga dibawa semua. Gak diakui, ini sendiri itu sendiri," ungkapnya.