Berita Solo Terbaru
Bak Firasat, Surono Pesan Keluarganya Tak ke Belakang Rumah Usai Hujan di Solo, Ternyata Mau Longsor
Pemilik rumah sudah menyadari adannya keanehan pada belakang rumahnya sehingga meminta keluarganya tidak ke belakang rumah.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Hanang Yuwono
Menurut Teguh, relokasi ini menjadi solusi untuk menangani banjir di sejumlah kampung Kota Solo.
Teguh mengatakan, warga yang sempat terdampak banjir Kamis (20/1/2022) lalu, sebenarnya sudah menyadari bila mereka tinggal di daerah yang rawan banjir.
Pasalnya, kebanyakan mereka tinggal di bibir sungai.
Teguh memisalkan warga Laweyan yang kemarin kebanjiran.
Menurut Teguh, warga yang tinggal di bantaran Kali Jenes itu sudah menyadari jika hujan deras melanda, berpotensi tergenang banjir.
“Di sana kalau hujan deras, banjirnya bisa sampai dengkul. Mereka sudah menyadari betul,” kata Teguh.
Teguh mengatakan, soal banjir di Solo ini sebenarnya sudah saat dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka terpilih, langsung memetakan daerah rawan banjir di kota yang dipimpin.
“Di awal 2021 waktu terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota, kita langsung konsolidasi, kita sudah petakan daerah rawan banjir ini. Kemudian diusulkan untuk dibuatkan parapet,” urai Teguh.
Menurut Teguh, program itu sudah disetujui Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian PUPR.
Namun, Pemkot harus menyediakan lahan gantirugi bagi warga.
Pembangunan ini mutlak memerlukan pembebasan lahan, karena aturan pembangunan parapet, lebar minimal harus 4 sampai 6 meter.
“Sementara rumah penduduk sudah mepet dengan bantaran. Ada yang sudah di atas bantaran. Bahkan ada yang cagak cor rumahnya ada di atas kali. Di daerah Pajang sampai Panularan, ada rumah seperti itu,” kata Teguh.
Untuk itu, jelas Teguh kemungkinan sekitar tahun 2023, baru bisa dilakukan konsolidasi penataan kawasa bantara kali Jenes tersebut.
Sebab, untuk merelokasikan warga dibantaran Sungai ini membutuhkan anggaran yang besar.
Dana utamanya untuk ganti rugi terhadap warga yang terdampak.
“Karena APBD tahun ini sudah ketok palu, konsentrasi (penataan) bukan diwilayah itu, uanganya terbatas. Kita mengejar infrastuktur jalan kampung konsentrasi tahun ini,” pungkasnya. (*)