Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Bukan 2022, Warga Gatak Banyodono Punya Trauma Kelam saat Banjir 2017, karena Ada Relawan Gugur

Banjir yang menggenangi pemukiman warga Dukuh Gatak, RT 1, RW 1, Desa/Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali telah surut.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Potret banjir yang menggenangi 25 rumah dan kios warga Dukuh Gatak, RT 01, RW 01, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, Minggu malam (23/1/2022). 

“Terakhir banjir ya itu pas ada relawan yang gugur saat banjir tahun 2017 silam,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (24/1/2022).

Untuk itu, warga mengusulan ada pengerukan saluran pembuangan air dari wilayah Desa Ketaon.

“Sehingga air tidak meluap ke pemukiman kami,” tambahnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistrik, BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo menyatakan lokasi banjir ini merupakan lokasi gugurnya anggota TRC BPBD Boyolali 2017 lalu.

“ Ini TKP Alhmarhum Tony anggota TRC BPBD Boyolali lima tahun yang lalu,” jelas dia.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Banjir menggenangi 25 rumah dan kios warga Dukuh Gatak, RT 01, RW 01, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, Minggu malam (23/1/2022).

Pantauan TribunSolo.com, air menggenangi kios sekaligus rumah warga itu selama beberapa jam.

Secara perlahan air mulai surut, meski tak begitu signifikan.

Sampai jelang tengah malam, sebagian besar warga masih menunggu di trotoar jalan Semarang-Solo yang tak tegenang banjir.

Sedangkan warga lain mulai mendatangi balai Kampung yang dijadikan tempat pengungsian sementara.

Baca juga: Surono Ceritakan Detik-detik Rumahnya Longsor Akibat Hujan Deras di Solo: Tembok Retak Jadi Pertanda

Baca juga: Solusi Pemkot Solo Tangani Banjir : Rumah Warga di Daerah Rawan Banjir Pinggir Kali akan Direlokasi

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan banjir yang menggenangi rumah warga ini diduga disebabkan tingginya curah hujan.

"Air ini berasal dari  wilayah barat laut yang merupakan sawah. Sehingga air masuk ke kawasan permukiman penduduk ini," ujar Yoyok sapaanya, kepada TribunSolo.com, Minggu (23/1/2022).

Saluran air yang tak mampu menampung tingginya limpasan air dari sawah dan kawasan pemukiman penduduk di wilayah Ketaon menjadikan  banjir ini terjadi.

Untuk itu, pihaknya menyiagakan perahu karet di sekitar lokasi banjir untuk mengantisipasi terjadi luapan air susulan yang lebih tinggi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved