Berita Boyolali Terbaru
Bukan 2022, Warga Gatak Banyodono Punya Trauma Kelam saat Banjir 2017, karena Ada Relawan Gugur
Banjir yang menggenangi pemukiman warga Dukuh Gatak, RT 1, RW 1, Desa/Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali telah surut.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Saat ini air (banjir) mulai menyusut sekitar 5 sentinan. Tapi Perahu karet akan standby di sini untuk memantau situasi," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir melanda kawasan pemukiman penduduk di Dukuh Gatak RT 01, RW 01, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, Minggu (23/1/2022).
Banjir ini menggenangi 22 rumah kios, 3 rumah serta 1 Gereja.
Ketua RT setempat, Suparman (65), mengatakan banjir ini terjadi sekira pukul 18.30 WIB.
Anehnya, saat banjir itu hujan yang mengguyur wilayah Banyudono sebenarnya mulai reda.
Namun, tak berselang lama, tiba-tiba air datang menggenang.
"Awalnya kecil. Tapi lama-lama terus bertambah tinggi," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Minggu malam (23/1/2022)
Banjir yang menggenangi wilayahnya ini didaga berasal dari limpasan air dari wilayah di sebelah barat permukiman penduduk ini.
Ketinggian air relatif, tergantung kedalaman permukaan tanah.
Ada yang 50 sentimeter ada juga yang mencapai 100 sentimeter.
"Tadi di sebelah selatan ini ketinggian air mencapai dada saya," katanya.
Camat Banyudono Jarot Purnama yang datang ke lokasi banjir berkoordinasi dengan BPBD Boyolali serta perangkat desa setempat.
Dia menyebut sebagian warga masih ada yang bertahan di dalam rumah dan sebagian lagi keluar rumah berada di jalan.
"Sebagian warga khususnya yang lansia juga telah mengungsi sementara di balai Kampung yang ada di sekitar dukuh ini," ujarnya.
(*)