Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Update Harga Minyak Goreng di Wonogiri : Belum Turun, Masih Banyak yang Jual Rp 20 Ribu Per Liternya

Harga minyak goreng kemasan di Kabupaten Wonogiri masih tinggi, belum menyentuh angka Rp 14.000 per liternya.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Minyak goreng kemasan yang dijual di Pasar Kota Wonogiri, Selasa (25/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Harga minyak goreng kemasan di Kabupaten Wonogiri masih tinggi.

Meskipun ada imbauan dari pemerintah minyak goreng dibanderol Rp 14.000 per liternya.

Buktinya di Pasar Kota Wonogiri.

Di mana pemilik kios-kios toko kelontong masih menjual minyak goreng seharga Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu per liternya.

Holly Setyawan (37) salah satu pemilik kios di pasar mengaku belum menjual minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter.

"Saya menjualnya masih Rp 39-Rp 40 ribu per dua liternya. Wong saya kulakannya sudah Rp 37 ribu, kan ya tetap ambil untung," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (25/1/2022).

Menurut Holly, tak hanya di kiosnya saja yang belum menetapkan harga Rp 14 ribu per liter. Seluruh pedagang di Pasar Kota Wonogiri pun juga tak jauh beda dengan dirinya.

Dia pun mengakui bahwa sebenarnya sudah mendapatkan informasi terkait kebijakan harga minyak goreng murah sejak beberapa waktu lalu.

"Kalau di Wonogiri ya di minimarket atau toko besar itu kabarnya sudah menjual Rp 14 ribu per liter, tapi dibatasi belinya dan barangnya langka," jelasnya.

Holly mengatakan, dirinya beberapa kali juga sempat mendapatkan komplain dari pembeli.

Namun dia tak ambil pusing dengan persoalan itu, sebab memang hanya di toko modern saja yang menetapkan harga minyak goreng murah.

Baca juga: Satgas Pangan Pelototi Minyak Goreng di Boyolali, Kapolres : Stok Aman, Tak Ada Indikasi Penimbunan

Baca juga: Manisnya Mulut Penipu Ini, Mau Ganti Uang Milik 22 Korban dari Warisan,Tapi Terlanjur Dicokok Polisi

Tingginya harga minyak goreng di pasaran itu dirasakan dampaknya oleh sejumlah pemilik warung makan maupun penjual gorengan, salah satunya adalah Gemi, penjual gorengan di wilayah Bulusulur.

"Kalau mau menaikkan harga 'menyesuaikan' dengan mahalnya minyak goreng ya tidak berani, takut pelanggan pada lari," kata dia.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri Wahyu Widayati, membenarkan bahwa belum ada satu harga untuk komuditas minyak goreng di daerahnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved