Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Bak Hilang Ditelan Bumi, Ternyata Ini Fakta Foto Jalan Putus di Sragen yang Viral : Jembatan Amblas

Jembatan di Dukuh Mlokolegi, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen amblas, pada Jumat (28/1/2022).

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Jembatan di Kedawung amblas sepanjang 5 meter, akses jalan Sragen-Jambangan terputus total, Jumat (28/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebuah foto jalan hilang bak ditelan bumi viral di media sosial.

Peristiwa itu disebut-sebut terjadi di Sragen.

Ternyata, foto itu merupakan Jembatan di Dukuh Mlokolegi, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen yang amblas, pada Jumat (28/1/2022).

Jembatan yang ambrol memiliki lebar 5 meter, dengan panjang dan ketinggian sekitar 5 meter.

Baca juga: Apa Kabar Terbaru Anak Kedua Gibran & Selvo, La Lembah Manah? Ternyata Kini Sudah Lincah Bicara

Baca juga: Kondisi Terkini Banjir Laweyan : Kali Jenes Meluap,Jembatan Penghubung Solo-Grogol Tak Bisa Dilewati

Pantauan TribunSolo.com di lapangan, jembatan tersebut benar-benar amblas, yang menyebabkan jalan Sragen-Jambangan terputus aksesnya.

Nampak, pembatas jembatan yang berada di sisi kanan dan kirinya juga ikut jatuh ke bawah.

Sedangkan, akses jalan ditutup total dengan diberi penghalang dan garis polisi.

Warga sekitar, Mulyadi (59) mengatakan jembatan tersebut ambrol sebanyak dua kali.

"Jembatan ambrol pertama sekitar pukul 02.30 WIB, sedangkan yang kedua ambrol lagi sekitar pukul 03.00 WIB," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (28/1/2022).

Saat jembatan tersebut ambrol, Mulyadi yang tengah tertidur sontak terbangun, karena merasakan getaran dari jembatan yang ambrol tersebut.

"Ambrol pertama itu yang tahu istri saya, terdengar bunyi greeg, dan getarannya dirasakan sampai rumah," aku dia.

"Kemudian yang kedua sama, sampai saya terbangun, rasanya seperti mimpi itu," jelasnya.

Menurut Mulyadi, jembatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1980an.

Karena kondisinya yang sudah tua, pondasi jembatan menjadi lapuk tergerus air, hingga akhirnya tidak mampu lagi menyangga jembatan.

Terlebih, beberapa hari belakangan, curah hujan yang turun di wilayah Sragen juga tinggi.

"Sudah ada cirinya sebelum amblas itu, tanahnya sudah retak-retak, pondasinya sudah rusak," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved