Berita Solo Terbaru
Ada Klaster PTM di Solo, Gibran Minta Orang Tua Awasi Anaknya Sepulang Sekolah
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta kerjasama para orang tua murid untuk mengawasi anak-anaknya selepas jam sekolah.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta kerjasama para orang tua murid untuk mengawasi anak-anaknya selepas jam sekolah.
Pernyataan itu disampaikan Gibran merespon kenaikan kasus Covid-19 terutama pada klaster sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Sekolah itu cuma pirang (beberapa) jam tok (saja). Yang perlu pengawasan, perlu kerjasama dengan para orang tua itu justru yang di luar sekolah," ujar Gibran, ditemui di Balai Kota Solo, Jalan Jenderal Sudirman, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Evaluasi Kasus Corona di PTM Kota Solo Dilakukan Pertengahan Februari, Dinkes Soroti Soal Prokes
Baca juga: Empat Desa di Boyolali Kosong Kepemimpinan, Imbas Kades Meninggal karena Corona & Serangan Jantung
Menurutnya, para orang tua siswa harus memantau dan mengawasi keberadaan anak mereka selepas pulang sekolah.
Sebab, kata dia, protokol kesehatan lebih cenderung terabaikan di luar jam sekolah.
Gibran juga mengatakan tanggung jawab berada pada pundak orang tua ketika bel pulang sekolah sudah berbunyi.
"Setelah pulang sekolah itu apakah langsung pulang, apakah ada kegiatan di luar sekolah, itu penting untuk di monitor," jelasnya.
Baca juga: Anak Usia 6-11 Tahun di Sragen Baru Disuntik Vaksin Campak, Amankah Langsung Disusul Vaksin Corona ?
"Kalau sudah di rumah atau sudah pulang sekolah kan bukan tanggung jawab guru lagi, tapi tetap semuanya kita monitor. Dan untuk para orang tua, mohon anak-anaknya dijaga setelah mereka pulang dari sekolah," imbau Gibran.
Lebih lanjut, melonjaknya kasus Covid-19 disikapi Gibran dengan tenang. Akan lebih baik jika anak-anak lebih banyak beraktivitas di dalam rumah usai sekolah.
Dikatakan Gibran, kondisi itu jangan sampai justru membuat orang tua siswa dan siswa ketakutan.
"Ini karena memang kasusnya sudah meningkat ya, anak-anak biar beraktivitas di rumah dulu. Tapi enggak usah takut, vaksinasi capaiannya sudah tinggi, dan kebanyakan OTG," pungkasnya. (*)