Jambret di Palembang Tewas Dibakar Massa, Istri yang Hamil Tua Menangis: Padahal di Rumah Tak Kasar
Dengan mata yang berkaca-kaca, Septi menceritakan ia dan sang suami sudah menyiapkan nama untuk calon bayi yang ada di dalam kandungannya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Jenazah almarhum telah dimakamkan di TPU Talang Petai sekitar pukul 10:00 WIB, Kamis (3/2/2022).
Suasana rumah duka di Jl Tegal Binangun lorong Serentak, sepi sunyi karena seluruh anggota keluarga masih terpukul dengan kepergian almarhum.
Indra meninggalkan istri yang sedang hamil tua dan satu orang anak perempuan berusia empat tahun.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Septi menceritakan ia dan sang suami sudah menyiapkan nama untuk calon bayi yang ada di dalam kandungannya.
"Kalau yang lahir nanti bayi laki-laki kami sudah punya nama Afanda Wijaya di pesen begitu. Kalau bayinya perempuan nanti kami berdua putuskan namanya, " kata Septi.
Dari informasi yang ia ketahui dari pemeriksaan dokter, jadwal melahirkan Septi diperkirakan awal bulan Maret ini.
Dia melanjutkan, ketika dirawat di rumah sakit Bhayangkara selama kurang lebih seminggu, Indra meminta bertemu dengan anaknya.
Anak pertamanya sejauh ini hanya mengetahui jika ayahnya sedang sakit dan tidak tahu kalau sang ayah sudah meninggal dunia.
"Dia sayang sama anak dan istrinya, baik dan tidak kasar. Waktu di rumah sakit dia pengen ketemu sama anaknya," ujarnya.
Sehari-hari Indra bekerja sebagai buruh bangunan, selama lima tahun lebih berumah tangga Septi tidak pernah mempermasalahkan keuangan keluarga.
Namun dengan adanya peristiwa ini, ia masih kebingungan untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
"Sulit pasti sulit, sekarang ini saya masih belum bisa merelakan kepergian suami, " katanya.
Ia mengungkapkan, saat mengetahui jika Indra ditangkap warga dan diamuk dengan cara dibakar sangat terpukul.
Septi bahkan tidak mengetahui jika suaminya pergi dari rumah dan melakukan aksi jambret.
"Tidak dia tidak pernah bilang, saya juga tidak tahu kalau dia pergi sama temannya menjambret, " katanya.