Jambret di Palembang Tewas Dibakar Massa, Istri yang Hamil Tua Menangis: Padahal di Rumah Tak Kasar
Dengan mata yang berkaca-kaca, Septi menceritakan ia dan sang suami sudah menyiapkan nama untuk calon bayi yang ada di dalam kandungannya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, PALEMBANG -- Kasus warga main hakim kembali terjadi.
Kali ini peristiwa jambret yang dibakar hidup-hidup oleh warga karena menjambret di kawasan Sematang Borang.
Kasus itu pun diambil alih oleh Polrestabes Palembang.
Sebagaimana diungkapkan ole Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi.
Dia mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan mencari tahu nama-nama warga yang ikut membakar jambret.
Baca juga: Berani Melawan, Bidan di Karanganyar Sempat Mengejar Jambret yang Rampas Uangnya Jutaan Rupiah
Baca juga: Ibu Ini Peluk Jambret yang Diamuk Massa, Mengaku Tak Tega dan Ingin Menyelamatkan
"Itukan termasuk main hakim sendiri, nama-namanya kami cari tahu dulu dan akan kita dalami. Kita ambil alih kasus pembakaran, " kata Kompol Tri Wahyudi, Jumat (4/2/2022), dikutip dari Tribun Sumsel.
Mengenai ancaman hukumannya, lanjut Tri belum bisa diputuskan sebab kini masih dalam pendalaman kepolisian.
"Belum ada tersangka yang ditetapkan, kami masih melakukan penyelidikan mengenai kasus ini. Ancaman hukumannya belum bisa ditentukan," katanya.
Sedangkan untuk kasus jambret yang dilakukan oleh Indra Widodo dan Taufik masih diproses oleh Polsek Sako.
"Perihal aksi jambretnya masih akan diproses oleh Polsek Sako, dan tersangka jambret yang selamat masih ditahan di Polsek Sako," singkatnya.
Sebelumnya, Indra Widodo (25) warga Jalan Tegal Binangun Kelurahan Plaju Darat meninggal dunia di RS Bhayangkara Palembang usai dirawat selama satu minggu.
Indra menjambret di Kecamatan Sako tertangkap warga dan diamuk, ironisnya ia dibakar hidup-hidup oleh warga sekitar yang mengamankannya dan mengalami luka bakar hingga 76 persen.
Istri yang Hamil Tua Menangis
Sementara itu, Nasib pilu dirasakan Septidiana (23) istri dari Indra Widodo (25) warga Jl Tegal Binangun Kelurahan Plaju Darat, jambret yang meninggal dunia akibat dibakar hidup-hidup oleh warga hingga mengalami luka bakar 76 persen.
Indra ditangkap warga saat menjambret bersama temannya yakni Taufik (23) di Jalan Padat Karya Kecamatan Sematang Borang pada Rabu (26/1/2022).

Jenazah almarhum telah dimakamkan di TPU Talang Petai sekitar pukul 10:00 WIB, Kamis (3/2/2022).
Suasana rumah duka di Jl Tegal Binangun lorong Serentak, sepi sunyi karena seluruh anggota keluarga masih terpukul dengan kepergian almarhum.
Indra meninggalkan istri yang sedang hamil tua dan satu orang anak perempuan berusia empat tahun.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Septi menceritakan ia dan sang suami sudah menyiapkan nama untuk calon bayi yang ada di dalam kandungannya.
"Kalau yang lahir nanti bayi laki-laki kami sudah punya nama Afanda Wijaya di pesen begitu. Kalau bayinya perempuan nanti kami berdua putuskan namanya, " kata Septi.
Dari informasi yang ia ketahui dari pemeriksaan dokter, jadwal melahirkan Septi diperkirakan awal bulan Maret ini.
Dia melanjutkan, ketika dirawat di rumah sakit Bhayangkara selama kurang lebih seminggu, Indra meminta bertemu dengan anaknya.
Anak pertamanya sejauh ini hanya mengetahui jika ayahnya sedang sakit dan tidak tahu kalau sang ayah sudah meninggal dunia.
"Dia sayang sama anak dan istrinya, baik dan tidak kasar. Waktu di rumah sakit dia pengen ketemu sama anaknya," ujarnya.
Sehari-hari Indra bekerja sebagai buruh bangunan, selama lima tahun lebih berumah tangga Septi tidak pernah mempermasalahkan keuangan keluarga.
Namun dengan adanya peristiwa ini, ia masih kebingungan untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
"Sulit pasti sulit, sekarang ini saya masih belum bisa merelakan kepergian suami, " katanya.
Ia mengungkapkan, saat mengetahui jika Indra ditangkap warga dan diamuk dengan cara dibakar sangat terpukul.
Septi bahkan tidak mengetahui jika suaminya pergi dari rumah dan melakukan aksi jambret.
"Tidak dia tidak pernah bilang, saya juga tidak tahu kalau dia pergi sama temannya menjambret, " katanya.
Dugaan Motif
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi termasuk istri pelaku Jambret yang dibakar massa yakni Indra Widodo (25)
Kapolsek Sako, Kompol Evial Kalza mengatakan berdasarkan pengakuan istri tersangka, sebelum aksi jambret berujung pembakaran oleh warga, tersangka Indra sempat bertengkar dengan istrinya.
Pertengkaran itu dipicu karena sudah beberapa waktu belakangan, tersangka Indra tidak lagi bekerja.
Istrinya khawatir dengan biaya kehidupan sehari-hari ditambah lagi akan segera melahirkan.
Sebelumnya tersangka Indra bekerja sebagai buruh bangunan untuk menghidupi kebutuhan keluarga.
"Istri dia (tersangka Indra) lagi hamil tua, kabarnya sudah masuk sembilan bulan. Artinya memang sudah dekat dengan masa persalinan tapi tidak punya biaya," jelasnya.
Diduga kondisi tersebut yang menjadikan tersangka Indra nekat melakukan aksi penjambretan bersama rekannya, Taufik (27).
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul: Septi Berkaca-kaca, Pelaku Jambret di Palembang Tewas Dibakar Tinggalkan Istri Hamil Tua