Berita Wonogiri Terbaru
Detik-detik Pengakuan Siswi SMP & 7 Lelaki Wonogiri yang Jalani Seks Bebas : Peserta Sidang Terdiam
Skandal atau perilaku seks bebas yang menyeret 8 muda-mudi masih ABG di Wonogiri menggemparkan warga di Jatiroto Wonogiri.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Perilaku sejumlah bocah yang masih bau kencur di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri membuat geleng-geleng kepala.
Bagaimana tidak, bocah yang masih berusia 14 tahun itu blak-blakan menjalani hubungan badan dengan 7 teman laki-lakinya berkali-kali.
Perbuatan itu terkuak usai siswi SMP tersebut didesak oleh karang taruna akibat sering pulang hingga larut malam.
Atas dasar itu, dilakukan forum mediasi untuk menyelesaikan kejadian tersebut.
Baca juga: Tetangga Curiga Selalu Pulang Malam, Pengakuan Siswi SMP Wonogiri Bikin Geger : Biasa Layani 7 ABG
Sekretaris Camat Jatiroto, Miran, menuturkan mediasi tersebut juga dihadiri oleh 8 bocah di bawah umur itu bersama orangtua dan sejumlah tokoh masyarakat.
"Mediasi dilakukan di salah satu rumah Kepala Dusun, tujuannya untuk kroscek apa benar pengakuannya," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (8/2/2022).
Miran yang juga ketua Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jatiroto itumengatakan, dalam mediasi tersebut, anak-anak yang melakukan hubungan badan mengakui perbuatannya.
Sontak, dari pengakuan para bocah tersebut membuat kaget sejumlah tokoh yang dihadirkan dalam forum mediasi tersebut.
"Ya semuanya (peserta sidang) terkejut dan terdiam, kaget karena masih di bawah umur semua," ungkap dia.
"Ya menyayangkan juga, semua geleng-geleng kepala," terang Miran.
Baca juga: Fakta Miris Gadis 14 Tahun Wonogiri Digilir 7 Anak SMP: Tinggal di Rumah dengan Kakek Neneknya
Baca juga: Geger Skandal Seks, Gadis SMP di Wonogiri Digilir 7 Pria, Terbongkar Gegara Pergi Malam Pulang Pagi
Sementara itu, Miran memastikan usai anak-anak tersebut mengakui perbuatannya, tidak ada peserta mediasi yang memojokkan atau menyoraki mereka.
"Tidak ada, semua yang dihadirkan dalam forum tersebut tidak ada yang seperti itu (menyoraki atau memojokkan)," paparnya.
Kendati demikian, sejumlah tokoh masyarakat, karang taruna dan orang tua meminta untuk ada pendampingan, pasalnya seluruh anak masih di bawah umur.
Disisi lain, dia mengimbau kepada masyarakat utamanya untuk yang memiliki anak harus lebih mengawasi dan memantau perilaku anaknya.