Berita Solo Terbaru
Gibran Matikan Lampion Imlek di Balai Kota dan Pasar Gede, Pimpinan DPRD Solo : Tetap Ada Kerumunan
Mematikan lampion Imlek karena sebelumnya memicu kerumunan dinilai pimpinan DPRD Solo tidaklah cukup.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, melaporkan
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mematikan lampion Imlek karena sebelumnya memicu kerumunan dinilai pimpinan DPRD Solo tidaklah cukup.
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto mendesak agar lampion-lampion tersebut dilepas.
Sebab kerumunan masyarakat tetap timbul, imbas banyaknya spot foto yang Instagramable bagi anak-anak muda di sana.
"Meskipun lampunya sudah dimatikan, tapi toh itu masih Instagramable bagi anak muda sehingga mendorong terjadinya kerumunan," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (8/2/2022).
Politikus dari Fraksi PKS itu turut menilai kebijakan Pemkot Solo tidak sejalan dengan kebijakan merubah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dengan asumsi mencegah merebaknya penularan Covid-19 varian Omicron, seharusnya event yang memunculkan kerumunan dihindari.
Menurutnya, festival lampion menjadi salah satu event yang tidak terkait langsung dengan pemenuhan hajad hidup dasar masyarakat.
Berbeda dengan kebijakan PTM yang diubah menjadi PJJ, kata Sugeng, karena pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan.
Baca juga: Gemerlap Lampion Imlek Seperti Ini Tak Akan Terlihat Sepekan ke Depan, Gibran : Kita Matikan Dulu Ya
Baca juga: Gibran Matikan Lampion Imlek, Kapolresta Siagakan Tim Pengurai Kerumunan di Balai Kota & Pasar Gede
"Kalau di pasar terjadi kerumunan itu tidak bisa kita hindarkan, karena mereka harus mencari makan, memenuhi kebutuhan dasar," jelasnya.
"Tapi kalau sekedar event yang sifatnya hiburan, ya kita hindarilah hal semacam itu."
"Selagi bisa dicegah ya dicegah, harus lebih diwaspadai daripada PTM yang berubah menjadi PJJ," imbuh dia menekankan.
Dimatikan karena Picu Kerumunan
Warga yang akan menikmati gemerlap ribuan lampion dan lampu warna-warni Imlek siap-siap gigit jari selama seminggu ke depan.
Ya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memutuskan mematikan lampion saat malam hari karena picu kerumunan ditambah lagi tren angka Covid-19 tengah naik.