Berita Solo Terbaru
Misteri Huruf 'P' pada Batik Hijau Tua yang Dipakai Gibran Rakabuming Raka, Ternyata Ini Maknanya
Gibran memakai batik hijau tua dihiasi warna emas menyala dengan logo 'P' di dada kirinya. Huruf ini menjadi tanda tanya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Apa yang dipakai Gibran Rakabuming Raka dari ujung kaki ke ujung kepala selalu saja menjadi perhatian.
Masih ingat saat pertama 'nyemplung' ke politik 2020 lalu, Gibran pernah mempopulerkan kemeja batik 'Indonesia Raya'.
Kini menjelang satu tahun pemerintahannya, Wali Kota Solo itu memakai batik dengan warna hijau tua tak seperti biasanya.
Baca juga: Misteri Huruf P pada Batik Hijau Tua yang Dipakai Gibran Rakabuming Raka, Ternyata Ini Maknanya
Baca juga: Gibran Matikan Lampion Imlek di Balai Kota dan Pasar Gede, Pimpinan DPRD Solo : Tetap Ada Kerumunan
Mengingat biasanya Gibran memakai batik yang didominasi warna cokelat ataupun kalem, tetapi kali ini putra Presiden Joko Widodo itu tampil beda.
Ya, kemeja batik lengan panjang yang dikenakan Gibran pada Selasa (8/2/2022) berwarna cetar hijau tua yang dihiasi emas menyala.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pada bagian perutnya batik didominasi gambar yang disebut Naga Banda alias Naga Bali.
Filosofi motif ini disebut terinsiprasi dari keindahan motif Naga Banda kuno dari pulau Bali.
Dalam kemeja batik Gibran, Naga Banda itu didominasi warna emas.
Gambarnya tampak menengadah ke atas.
Baca juga: Gibran Matikan Lampion di Balai Kota Solo & Pasar Gede saat Malam Hari : karena Picu Kerumunan
Kemudian di bagian sisi kanan depan kemeja, dari bahu hingga perut, dihiasi motif yang berbentuk seperti sisik Naga Banda.
Motif ini memiliki perpaduan warna putih, emas, dan hijau.
Yang paling menarik perhatian adalah motif di dada kiri Gibran.
Terdapat huruf 'P' sebagai titik pusat, dikelilingi garis-garis.
Warna emas lagi-lagi mendominasi motif tersebut.
Perwakilan bagian promosi Batik Keris bernama Karina membenarkan hal tersebut.
Dia tidak menampik jika batik yang dikenakan Gibran itu merupakan batik kolaborasi antara Batik Keris dengan Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Jiwo Suryonegoro.
Huruf P di bagian dada kiri merupakan inisial dari GPH Paundrakarna.
Baca juga: Lampion Bikin Kerumunan saat Malam Perayaan Imlek di Pasar Gede Solo,Wali Kota Gibran Bakal Evaluasi
"Benar, baju (kemeja batik, - red) tersebut adalah karya kolaborasi Batik Keris dengan GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro," ujar Karina, ketika dihubungi TribunSolo.com.
Karina lantas mengungkap motif Naga Banda diambil karena merujuk pada GPH Paundrakarna yang memiliki darah Bali.
"Itu yang menjadi salah satu motif kebanggaan dan kreasi GPH Paundrakarna. Merujuk pada dirinya yang berdarah Bali dari Puri Singaraja," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti makna yang terkandung dalam kemeja batik tersebut.
Termasuk motif apa saja yang di batik di atas kemeja itu.
Saat TribunSolo.com menghubungi Pangeran di Pura Mangkunegaran, GPH Paundrakarna, belum mendapatkan jawaban. (*)