Berita Solo Terbaru
Rahasia 400 Satwa Taman Jurug Bisa Survive Selama Pandemi : Adanya Manajemen Resiko & Kolaborasi
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, tak hanya berdampak kepada manusia, tetapi satwa pun terkena imbasnya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Ada masyarakat yang langsung memberi beras, telor untuk primata, kemudian bekatul. Ada yang mengirimkan daging ayam dan lainnya," katanya.
"Alhamdulilah 2020 dan 2021 bisa kita lalui karena Pemkot membantu pakan. Kemudian biaya honor untuk yang mengurusi satwa, kemudian donasi-donasi," imbuhnya.
Tak jarang, TSTJ menggandeng pihak-pihak lain untuk terus meningkatkan kualitas yang akhirnya berimbas kepada keberlangsungan hidup para satwa.
Seperti bekerjasama dengan Kopassus, TNI AU, kepolisian, hingga Brimob untuk membersihkan TSTJ yang memiliki lahan seluas 14 hektar.
Belajar bersama perlindungan satwa dan perhimpunan kebun binatang se-Indonesia juga jadi cara yang diambil.
Sebab para keeper (penjaga satwa) harus benar-benar memahami cara merawat satwa yang beragam.
"Itu diajarin bagaimana merawat satwa. Karena perawatan satwa ini juga penting. Ilmu merawat satwa ini kan banyak, memelihara gajah bagaimana, buaya bagaimana," aku dia. (*)