Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kesaksian Warga Usai Gunung Kemukus Jadi Indah : Pesta Pora Banjir Uang karena Wisatawan Berdatangan

Gunung Kemukus di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen kini tak bisa dianggap sebelah mata karena jadi tujuan wisatawan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Seorang anak kecil sedang foto dengan action figure di Taman Gunung Kemukus, Sragen, Sabtu (12/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Gunung Kemukus di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen kini tak bisa dianggap sebelah mata karena jadi tujuan wisatawan.

Tak hanya wisatawan dari dalam kota, beberapa wisatawan juga datang dari luar kota, kebanyakan dari wilayah Solo Raya.

Jumlah pengunjung harian bisa mencapai 600 orang, bahkan saat akhir pekan bisa mencapai 2000 orang.

Semakin banyaknya wisatawan yang datang, warga sekitar Gunung Kemukus pun kini mulai menyesuaikan diri.

Banyak dari mereka yang akhirnya membuka usaha, dengan berjualan aneka makanan dan minuman.

Kini, tepian di sepanjang taman Gunung Kemukus sudah penuh dengan PKL yang merupakan warga sekitar.

Ketua RT 33, Heri mengatakan beberapa warga kini mulai mengembangkan warung mereka.

"Dulu sebenarnya sudah ada warungnya, namun hanya toko kelontong saja, karena ramai dikembangkan, jualannya ditambah oleh-oleh, makanan minuman," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: Saat Wisata Gunung Kemukus Pancarkan Harapan : Kini Banyak Emak-emak Punya Penghasilan dengan Jualan

Baca juga: Ramai Lagi Rencana Pembentukan Provinsi Solo Raya, Bupati Karanganyar Juliyatmono : Kenapa Tidak?

Hampir semua warganya kini, mencoba peruntungan dengan membuka usaha kuliner.

"Warga yang diatas itu turun semua, membuka warung dekat-dekat tempat parkir," jelasnya.

Secara umum, tingkat perekonomian warga semakin terangkat.

"Kalau secara umum, pasti perekonomiannya terangkat," singkatnya.

Tak hanya berjualan makanan dan minuman, beberapa warga sekitar Gunung Kemukus juga mencoba peruntungan lainnya.

Ada beberapa warga yang memakai kostum action figure untuk dijadikan spot foto yang digemari anak-anak.

Bagi warga yang punya bakat seni, juga bisa menyalurkan bakatnya.

Baca juga: Gibran Ungkap, Siswa Lebih Happy PTM daripada PJJ, Tapi Kini Pemkot Terapkan Metode Hybrid

Baca juga: Tili Wong Sragen yang Bebaskan Buaya Berkalung Ban di Palu Kini Dijuluki Buban, Ternyata Ini Artinya

Salah satunya Yanto, yang merupakan seorang pengamen.

Ia menceritakan dulu ia harus berpindah-pindah tempat mengamen, di pasar-pasar yang ada di kawasan Solo Raya.

"Kini istilahnya kembali ke rumah, lebih enak, kalau penghasilan sebenarnya sama saja," kata Yanto.

Ia pun juga mengerahkan warga sekitar yang memiliki bakat seni, untuk mencari penghasilan di tengah ramainya Gunung Kemukus.

"Kita ada paguyuban, sebanyak 12 orang, bisa bekerja disini semua," jelas dia.

Emak-emak Kini Punya Penghasilan

Penataan objek wisata Gunung Kemukus membawa berkah tersendiri untuk warga sekitar.

Kini, dengan kondisi objek wisata yang beralamat di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen itu semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Warga sekitar pun kini mencoba peruntungan, salah satunya dengan membuka warung atau membuka lapak kecil-kecilan.

Seperti Warini (47), salah satu warga yang mencoba peruntungan dengan menjual es dan makanan ringan di depan Taman Gunung Kemukus.

Warini mengatakan ia mulai membuka usaha sekitar kurang lebih 2 bulan ini.

"Mulai buka usaha sekitar dua bulan ini, jualan ini inisiatif sendiri," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/2/2022).

Sebelum berjualan, keseharian Warini adalah seorang petani menanam jagung.

Ia memiliki lahan di wilayah aliran Waduk Kedung Ombo, yang setiap saat bisa pasang surut.

Baca juga: Viral Tiket Masuk Ngepruk Jadi Biang Kerok, Kini Jumlah Wisatawan di Gunung Kemukus Sragen Merosot

Baca juga: Pengunjung Gunung Kemukus Capai Ribuan saat Malam Jumat Pon & Kliwon, Ziarah Makam Pangeran Samudro

Saat air sedang pasang atau air naik, lahannya tidak bisa ditanami jagung karena terendam air.

"Pernah sepanjang tahun tidak bisa panen, karena lahannya terendam air, sehingga tidak bisa ditanami," terangnya.

Ia pun harus menjual ternaknya, untuk modal bertani.

Suatu waktu uang Rp 5 jutanya habis untuk bertani, namun gagal mendapatkan hasil karena saat mau panen, tanamannya terendam air.

Kemudian, ia berinisiatif untuk membuka usaha dengan berjualan makanan ringan dan beraneka es.

Dengan modal kurang dari Rp 200.000, ia sedikit demi sedikit membeli bahan dagangan.

"Modalnya kurang dari Rp 200.000, beli barang sedikit demi sedikit, dagangannya awalnya hanya sedikit, karena ramai akhirnya bisa sebanyak ini," terangnya.

Kini, ia pun mendapatkan penghasilan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan saat masih bertani.

"Penghasilannya jauh, sehari bisa mendapat omzet Rp 200.000 kalau ramai, kalau sepi ya pernah mendapat Rp 6.000 saja, tapi lebih baik daripada bertani," jelasnya.

Pengelola Kena Imbas Tiket Ngepruk

Imbas dari viralnya tiket masuk dan parkir Wisata Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen yang diduga ngepruk berdampak kunjungan wisatawan.

Pengelola Objek Wisata Gunung Kemukus, Marcellus Suparno mengatakan terjadi penurunan jumlah wisata yang berkunjung ke Gunung Kemukus.

"Kalau dilihat grafiknya jika dibandingkan minggu lalu ada penurunan, tapi tidak signifikan," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/2/2022).

Ia menuturkan jika jumlah yang menurun tidaklah terlalu banyak, karena masih banyak masyarakat yang penasaran ingin datang.

Terpisah, sepinya pengunjung juga dikeluhkan oleh Sulfiah, pedagang kaki lima disekitar Gunung Kemukus.

Ia mengatakan jika pengunjung yang datang lebih sedikit dari biasanya.

"Viral kemarin itu ada dampaknya, yang datang memang lebih sedikit," ujar Sulfiah.

Berkurangnya jumlah pengunjung tentu saja berdampak kepada penjualannya.

Pantauan TribunSolo.com di lapangan, memang jumlah pengunjung yang datang lebih sedikit jika dibandingkan pada akhir pekan lainnya.

Baca juga: Pengunjung Gunung Kemukus Capai Ribuan saat Malam Jumat Pon & Kliwon, Ziarah Makam Pangeran Samudro

Baca juga: Tata Cara Ziarah ke Gunung Kemukus, Bersuci di Sendang Ontrowulan, Ada Juru Kunci yang Mendampingi

Hanya ada beberapa pemuda-pemudi yang datang, untuk berswafoto.

Nampak juga satu rangkaian kereta kelinci yang membawa satu rombongan. (*)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Desas-desus harga tarif masuk yang 'ngepruk' di Gunung Kemukus sempat menyita perhatian publik.

Sebenarnya, berapa daftar harga tiket masuk ke objek wisata yang masih hits di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen itu.

Penanggujawab Objek Wisata Gunung Kemukus, Marcellus Suparno mengatakan pada hari biasa, tarif tiket masuknya Rp 5.000 per orang.

"Harga tiket harian Rp 5.000 per orang, kemudian hari minggu atau hari libur Rp 6.000 per orang," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/2/2022).

Daftar harga tiket masuk Gunung Kemukus.
Daftar harga tiket masuk Gunung Kemukus. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

"Berbeda lagi khusus di Malam Jumat Pon dan Malam Jumat Kliwon Rp 10.000 pe rorang," jelas dia.

Harga tiket tersebut hanya di peruntukan untuk sekali masuk.

Tiket hanya ditarik di pintu masuk Gunung Kemukus, yang sudah termasuk bersuci di Sendang Ontrowulan dan berziarah di makam Pangeran Samudro.

Lanjutnya, yang ditarik retribusi tiket hanya orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak gratis.

"Untuk anak-anak gratis, batas sampai SD tergantung anaknya, kalau SMP dan SMA kan sudah besar, itu yang ditarik masuk," jelasnya.

"Anak-anak nggak ditarik tiket masuk karena kita kekeluargaan saja, warga sekitar sini juga tidak ditariki tiketnya," tambah Suparno.

Kemudian, biaya parkir sepeda motor diambil biaya Rp 2.000.

Baca juga: Rute Tercepat ke Gunung Kemukus dari Kota Solo atau Exit Tol Sragen, Waktu Tempuh Tak Sampai 1 Jam

Baca juga: Sragen Kini Andalkan Wisata Gunung Kemukus Jadi Tempat Liburan, Bisnis Hotel Bisa Menjanjikan

Sedangkan, untuk bus RP 10.000 dan untuk kendaraan roda empat Rp 5.000.

"Kantong parkir disini dibagi menjadi dua, yakni yang dikelola pemda di belakang kantor pengelola, sedangkan lainnya masih dikelola masyarakat sendiri yang memiliki pekarangan untuk parkir," jelasnya.

"Saat ini tarif parkir yang dikelola pemda dengan masyarakat belum sama, memang ada selisih harga, namun kita akan segera tertibkan," terangnya.

Pantauan TribunSolo.com di lapangan, memang anak kecil yang datang bersama kedua orangtuanya tidak ditarik tiket masuk.

Wisatawan yang datang dicek satu persatu oleh petugas, baik yang mengendarai sepeda motor maupun kendaraan angkutan massal.

Ia berharap, pengelola parkir di kawasan The New Kemukus dapat menerapkan tarif yang sama dengan ketentuan Bupati Sragen.

Kemudian, apabila pengunjung yang merasa di kepruk karena tarif tiket masuk, diharapkan segera melapor ke kantor informasi di sebelah kiri gerbang masuk wisata.

Keluhan Viral

Tengah ramai di media sosial, tarif tiket masuk dan parkir di Gunung Kemukus Sragen yang dinilai ngepruk pengunjung.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, keluhan tersebut pertama kali diunggah di salah satu grup facebook. 

Salah satu anggotanya mengeluhkan mahalnya harga tiket masuk Gunung Kemukus, seperti berikut :

Maaf mau tanya, tiket masuk taman gunung kemukus berapansih, kemarin saya datang kesana sama suami+2 anak dimintai tiket masuk 42rb+parkir 5rb. Benar apa salah...

Baca juga: Ternyata Masih Banyak yang Ritual di Gunung Kemukus Sragen,Sudah Sukses Kembali Lagi Gelar Selamatan

Baca juga: Potret Baru Gunung Kemukus Sragen : Jauh dari Kesan Angker & Mistik untuk Esek-esek, Kini Kekinian

Dalam unggahan tersebut, juga disertai foto tiket masuk Gunung kemukus bewarna merah muda.

Pantauan terbaru dari TribunSolo.com, postingan tersebut sudah hilang setelah direspon ratusan warganet. 

Dari beberapa komentar yang ditinggalkan warganet, beberapa orang yang pernah berkunjung ke Gunung Kemukus mengeluhkan tingginya biaya parkir disana. 

Camat Sumberlawang, Endang Widayanti mengatakan fakta sebenarnya dibalik kabar yang viral tersebut.

Baca juga: Kesaksian Warga Emoh Gunung Kemukus Dicap Miring : Tak Semua Jalani Prostitusi dan Cari Pesugihan

"Kalau untuk tiket masuk itu tidak benar, tiket masuknya sudah sesuai dengan ketentuan harga tiket kita," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/2/2022). 

Adapun harga tiket masuk Rp 5 ribu/orang pada hari biasa. Hari Minggu dan hari libur Rp 6 ribu/orang. Sedangkan Jumat Pon atau Jumat Kliwon Rp 10 ribu/orang.

Sedangkan tarif parkir kendaraan roda dua Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu untuk roda empat.

Lanjut Endang, yang membuat biaya mahal saat berkunjung ke Gunung Kemukus ialah biaya parkir. 

Diakuinya, memang ada beberapa warga yang memasang biaya parkir untuk wisatawan lebih tinggi dari yang sudah ditentukan Pemkab Sragen. 

"Iya, yang menjadi persoalan memang biaya parkir, disana ada dua lahan parkir, yang satu milik pemda harga tiketnya sudah Rp 2000 untuk sepeda motor," terangnya.

Baca juga: Saluran Air Tersumbat, Jalan Depan Gerbang Objek Wisata Gunung Kemukus Sempat Tergenang Air Hujan

"Tetapi lahan parkir milik warga pribadi itu memang yang kadang lebih tinggi daripada harga yang parkir di lahan pemda, ada yang Rp 3.000 memang ada yang nariki hingga Rp 5.000," tambahnya. 

Agar kejadian tak terulang kembali, ia bersama muspika Kecamatan Sumberlawang akan menertibkan hal tersebut. 

"Ini langsung kita tidaklanjuti dan kita seragamkan, baik di lahan parkir milik pemda maupun lahan parkir milik pribadi nanti akan kita samakan, demi kenyamanan pengunjung," tegasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved