Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

UNICEF Sebut 70 Persen Air Minum di Indonesia Tercemar Tinja, Gaungkan Kampanye #DihantuiTai

Dikutip dari laman resmi UNICEF, sebuah studi baru menunjukkan sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia tercemar limbah tinja dan menyeba

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
(Shutterstock)
Ilustrasi Air Mineral 

TRIBUNSOLO.COM - Air minum sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di Indonesia.

Namun tak banyak yang menyadari bahwa air minum yang kita konsumsi sehari-hari ternyata bisa saja tercemar.

UNICEF mengungkap, bahwa hampir 70 % air minum di Indonesia tercemar limbah tinja.

Baca juga: Seberapa Banyak Kebutuhan Air Minum yang Diperlukan Tubuh dalam Sehari? Simak Penjelasannya

UNICEF atau Badan Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan bahwa hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga di Indonesia tercemar limbah tinja.

Dikutip dari laman resmi UNICEF, sebuah studi baru menunjukkan sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia tercemar limbah tinja dan menyebabkan penyebaran penyakit diare.

Hal ini dapat memicu penyebab kematian bagi balita, sehingga UNICEF menyatakan kampanye dengan #DihantuiTai untuk memberikan pemahaman kepada keluarga mengenai sanitasi aman.

Baca juga: Ingat Pemuda Bantul yang Jual Perabotan Rumah Demi Pacarnya? Kini Diulangi Lagi, Sang Ibu Ketakutan

UNICEF menyerukan kampanye untuk memasang, memeriksa, atau mengganti tangki septiknya serta menguras tangki minimal satu kali setiap tiga hingga lima tahun.

Perwakilan Sementera UNICEF Robert Gass mengatakan kampanye #DihantuiTai ini juga membentuk tim 'pemberantas tinja' dengan misi menyelamatkan wilayah yang dihantui oleh tinja.

“Sanitasi yang aman bisa mengubah kehidupan anak-anak dan membuka kesempatan untuk mereka mewujudkan potensi dirinya,” ujar Robert dikutip dari laman UNICEF, Sabtu (12/2/2022).

“Sayangnya, ada begitu banyak anak yang tinggal di daerah-daerah terdampak sanitasi tidak aman dan hal ini mengancam setiap aspek pertumbuhan mereka,” jelas Robert Gass.

Baca juga: Al Ghazali dan Alyssa Daguise Diisukan Nikah Siri, Ahmad Dhani Serahkan Urusan Al kepada Ustaz Derry

Kenapa sumber air minum bisa tercemar limbah tinja?

 Menurut UNICEF, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan mutu sanitasi dasar.

Namun, angka rumah tangga yang memiliki sarana toilet dengan sambungan tangki septik yang tertutup dan yang rutin membersihkan tangkinya minimal satu kali dalam lima tahun adalah kurang dari 8 persen.

Akibatnya, limbah tinja tidak terkelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan dan sumber air sekitar.

Salah satu tantangan utama dalam meningkatkan akses ke sanitasi aman adalah kesadaran masyarakat yang rendah terhadap risiko kesehatan masyarakat akibat pengelolaan tangki septik yang tidak memadai dan frekuensi pengurasan tangki yang juga rendah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved