UNICEF Sebut 70 Persen Air Minum di Indonesia Tercemar Tinja, Gaungkan Kampanye #DihantuiTai
Dikutip dari laman resmi UNICEF, sebuah studi baru menunjukkan sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia tercemar limbah tinja dan menyeba
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Selain itu, banyak keluarga belum memahami pentingnya menghubungkan toilet dengan sistem pembuangan dengan pipa atau bahwa tangki septik perlu dibersihkan secara berkala.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang menyusun peta jalan percepatan akses ke sanitasi yang dikelola secara aman dengan dukungan dari UNICEF dan beberapa mitra lain.
Baca juga: Thariq Halilintar Temui Orangtua Fuji sebagai Bukti Tanda Keseriusannya? Begini Respons Ibunda Fuji
Selain itu, akan diselenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Sanitasi dan Air Minum Untuk Semua di Jakarta pada bulan Mei.
KTT ini akan dihadiri oleh para menteri yang bertanggung jawab atas urusan air, sanitasi, kesehatan, lingkungan hidup, dan perekonomian dari seluruh dunia untuk mendiskusikan percepatan akses kepada air minum, sanitasi, dan kebersihan.
“Masa pandemi meningkatkan perhatian terhadap pentingnya hidup di lingkungan yang bersih,” kata Gass.
Baca juga: Sejumlah Menteri dan Gubernur Tak Jadi Datang ke Solo, Laga Eksebisi Diikuti Mantan Pemain Timnas
“Sanitasi yang tidak dikelola dengan baik bisa melemahkan daya tahan tubuh anak-anak sehingga menimbulkan dampak yang permanen, bahkan kematian. Melalui kampanye ini, kami harap akan makin banyak masyarakat Indonesia yang mau lebih berperan dalam mengelola sanitasi rumah tangga demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak serta keluarga mereka.”
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Studi Terbaru Hampir 70 Persen Air Minum di Indonesia Tercemar Tinja, UNICEF Kampanye #DihantuiTai