Travelling Solo
5 Makanan Nikmat di Solo yang Harga Murahnya Bikin Para Pelancong Terheran-heran
Kota Solo adalah kota yang dirindukan. Bukan hanya oleh warga asli yang merantau, tapi oleh mereka para pelancong yang pernah datang ke kota ini.
Penulis: Aji Bramastra | Editor: Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo adalah kota yang dirindukan.
Bukan hanya oleh warga asli yang merantau, tapi oleh mereka para pelancong yang pernah datang ke kota ini.
Beragam keunikan mewarnai kota budaya Jawa dan kampung halaman Presiden Jokowi ini.
Salah satu keunikan yang paling melekat di ingatan itu, tentu saja harga kuliner yang keterlaluan murahnya.
Apa saja? Berikut 5 makanan yang harga murahnya hanya ada di Kota Solo dan sekitarnya :
1. Soto
Di Solo, banyak orang yang terheran-heran dengan murahnya harga semangkuk Soto.
Bayangkan, di Solo, masih banyak penjual soto yang memberi harga Rp 5 ribu bahkan Rp 3 ribu untuk semangkuk soto.
Baca juga: Bersepeda Napak Tilas : Tren Terbaru Para Pelancong Menikmati Syahdunya Sudut Kota Solo
Baca juga: Info Kuliner Murah di Boyolali: Hanya Rp 10 Ribu Bisa Makan Nasi Tumpang dan Minum Susu Segar
Bahkan, yang lebih ekstrem, di daerah sekitar Solo seperti Kabupaten Karanganyar atau Sragen, ada pula yang memberi harga Rp 1.000 per porsi !

Soto di Solo sangat khas dengan kuah beningnya, tidak kental seperti Soto Madura atau Soto Betawi.
2. Bakso
Berapa harga semangkuk bakso di kota kalian?
Di Solo, warung bakso memasang daftar harga Rp 5 ribu untuk semangkuk bakso, adalah hal yang lumrah adanya.
Tapi bagi sebagian pelancong dan mahasiswa yang baru datang, harga ini masih dirasa membuat mereka keheranan karena dinilai murah.

Umumnya, dengan harga ini pembeli akan mendapatkan satu porsi bakso berisi 5 biji bakso lengkap dengan topping mie.
Tapi, bila memesan bakso ukuran besar, atau yang populer dengan nama 'bakso beranak' maka harganya bisa sampai Rp 10 ribu per porsi.
Agar kenyang, anda bisa membeli bungkusan kecil berisi nasi yang biasanya tersedia di warung.
Ya, kalau di Surabaya umumnya bakso dihadirkan dengan lontong, maka di Solo, warung bakso biasanya melengkapi jualannya dengan nasi.
Tentu saja, ada juga warung bakso di Solo yang menjual dengan harga hingga Rp 15 ribu atau Rp 20 ribu per porsi.
3. Mie Ayam
Ini juga salah satu kuliner yang populer di Solo.
Bila ada survey, mungkin jumlah warung Mi Ayam di Solo, adalah warung paling banyak ditemui selain warung wedangan atau HIK.
Harga mi ayam standar di Solo adalah Rp 5-6 ribu per porsi.

Isinya juga tidak sekedar mi saja, tapi lengkap degan topping ayam yang dipotong dadu.
Murah bukan?
Baca juga: Potret Plaza Kuliner Nyi Ageng Rakit Jombor, Ada 17 Pedagang Berjualan Berbagai Menu
Baca juga: Rekomendasi Kuliner di Karanganyar: Nikmatnya Soto Bakso Pak Seno, Perpaduan Dua Makanan Jadi Satu
Mie ayam di Solo punya ciri khas rasa yang cenderung manis, bila dibandingkan dengan mi ayam Jakarta atau Surabaya yang membawa rasa gurih.
Sebagai pelengkap, anda bisa mencomot krupuk rambak sebagai perpaduan.
Atau bila mau merogoh kocek sedikit ekstra, biasanya warung mi ayam di Solo dilengkapi ceker alias kaki ayam.
4. Nasi Liwet
Ini juga jadi menu penyelamat anak kos.
Di Solo, masih banyak penjual nasi liwet yang menjual dengan harga Rp 5 ribu per porsi.

Dengan harga itu, anda bisa mendapatkan nasi liwet dengan topping irisan daging ayam, irisan telur, lengkap dengan plastik kecil berisi kuah sayur manisah, plus krupuk.
Penjual nasi liwet yang murah biasanya menjajakannya pagi hari.
Porsinya mengenyangkan, meski tak terlalu banyak.
Sehingga, menu ini sangat pas untuk menu sarapan.
5. Sego Kucing (nasi bungkus)
Nah, inilah penyelamat anak kos dari kelaparan yang mendera di tanggal tua.
Harganya? Biasanya dihargai Rp 3 ribu per bungkus, atau banyak juga yang menjual Rp 5 ribu untuk 2 bungkus.

Sego kucing atau nasi kucing, demikianlah nama makanan ini khas disebut.
Jumlah nasi di dalam bungkus yang sangat sedikit, diperkirakan menjadi maksud mengapa makanan ini disebut nasi kucing.
Selain itu, biasanya di dalam bungkus, nasi dilengkapi dengan beberapa irisan pindang, atau ikan tuna dan tongkol yang dimasak dengan digarami.
Dilengkapi pula dengan sejumput sambal bawang.
Bila sedikit mewah, pembeli bisa mengambil tambahan gorengan sebagai lauk, atau bila naik level lagi, bisa mengambil sate telur puyuh atau sate usus.
Hidangan ini biasanya dijual di warung wedangan atau yang populer HIK.
Di kota lain, Wedangan lebih mirip sebagai warkop (Jakarta) atau warung Giras di Surabaya. (*)