Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Biodata Aris Setiawan, Kepala Pengadilan Agama Wonogiri: Mantap Ingin Jadi Hakim Sejak di Bangku MAN

Biodata lengkap Aris Setiawan, seorang hakim yang menjabat sebagai Kepala Pengadilan Agama Wonogiri.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Tribunsolo.com
Kepala Pengadilan Agama Wonogiri, Aris Setiawan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Aris Setiawan (47) merupakan seorang hakim yang menjabat sebagai Kepala Pengadilan Agama Wonogiri saat ini.

Sudah sekitar 20 tahun Aris meniti kariernya sebagai pegawai Mahkamah Agung.

Aris pertama kali ditugaskan di Pengadilan Agama Kabupaten Lembata NTT tahun 2001-2003.

Pria kelahiran Tegal tersebut memang sejak masa kuliahnya sudah hidup jauh dari tanah kelahiran.

Baca juga: Biodata Kompol Djoko Satriyo Utomo Kapolsek Banjarsari: Beber Pengalaman Ungkap Kasus Pembunuhan

Baca juga: Biodata Darmanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali: Pernah Wiyata Bhakti Tanpa Digaji

Terbukti, dia kuliah di Universitas Muhammadiyah Kupang (Unmuh Kupang) di tahun 1994.

Padahal sejak lahir sampai masa sekolah tingkat atas, yakni di Madrasah Aliyah (MA), Aris hidup dan besar di Tegal.

"Dulu kuliah di sana karena ikut orang tua, kebetulan dulu bekerja di sana. Saya bantu-bantu sekalian kuliah," kata dia kepada TribunSolo.com.

Usai lulus dari Fakultas Syariah Unmuh Kupang, Aris memang langsung menjadi pegawai Mahkamah Agung yang bertugas di Pengadilan Agama.

Selain di Kabupaten Lembata, Aris juga pernah bertugas di kantor Pengadilan Agama di sejumlah daerah di NTT.

Misalnya di Kupang dan di Kota Soe. Bahkan, Aris juga pernah bertugas di Pulau yang berada di wilayah timur Indonesia, yakni Papua.

Di sana, Aris bertugas di Pengadilan Agama Biak, Pengadilan Agama Jayapura hingga di Pengadilan Agama Mimika, sebelum akhirnya pindah ke Tegal di tahun 2020.

"Bertugas di sana banyak pengalaman yang tidak bisa saya lupakan. Sangat menarik, bertemu banyak orang yang berbeda suku," katanya.

Ada pengalaman menarik ketika dia bertugas di Lembata, saat menempuh perjalanan Aris harus naik kapal sebanyak dua kali untuk mencapai pulau tujuan.

Namun, hal tersebut tak dirasakan berat olehnya, sebab menjadi hakim memang hal yang ia cita-citakan sejak masih di bangku MA.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved