Berita Solo Terbaru
Sulitnya Cari Vaksin Booster di Solo : Dulu Paling Cepat Se-Indonesia, Kini Pasokan Terbatas
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, pihaknya harus tarik menarik dengan daerah lainnya untuk mendapatkan vaksin booster.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masih ingat ketika awal dimulainya vaksinasi di wilayah Solo Raya beberapa bulan lalu?
Ya, kota yang dipimpin Gibran Rakabuming Raka itu sempat merajai klasmen vaksinasi.
Di mana daerah-daerah di sekitarnya seperti Kabupaten Boyolali, Klaten, Sragen, Sukoharjo hingga Wonogiri sempat tertinggal target vaksinasinya.
Misalnya, sempat mencatatkan rekor vaksinasi di Solo mencapai 70 persen, Klaten baru 14 persen, demikian wilayah lainnya.
Bahkan saking ngegasnya bisa 115 persen.
Kini, cerita lain berbeda saat vaksinasi ketiga atau booster.
Ternyata, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, pihaknya kesulitan mendapatkan vaksin sehingga belum semua warga bisa langsung mendapatkannya.
Pemkot Solo masih memprioritaskan vaksinasi booster untuk kategori lansia dan pelayanan publik.
"Kita belum menyentuh masyarakat umum yang usia 15-50, setelah itu (lansia dan pelayanan publik) baru masyarakat umum," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Teguh Prakosa Blak-blakan Jika Vaksinasi Booster di Solo Masih Terbatas : Rebutan Sama Daerah Lain
Baca juga: Blak-blakan Gibran Soal Vaksinasi Solo Tembus 101 Persen: Pakai Sistem Seperti di Jakarta
Teguh mengatakan, hal tersebut karena vaksin yang digunakan untuk vaksin booster masih cukup langka, sehingga satgas masih memprioritaskan pada kategori-kategori tertentu.
"Karena barangnya terbatas, sama daerah lain saja tarik-tarik terus," ujarnya.
"Jika sama kayak Sinovac kemarin sampai membludak gitu gak masalah," tambahnya.
Ada lima jenis vaksin yang akan digunakan sebagai vaksinasi booster ini, yakni Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Daftar ke Puskesmas