Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Ceramah Ustaz Khalid Basalamah soal Wayang, Kader PDIP Jabar Kritik Keras: Tidak Pancasilais

Sebelumnya, terlihat dari video beredar, Ustaz Khalid Basalamah mengajak untuk meninggalkan wayang karena tak sesuai ajaran Islam.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
YouTube/Khalid Basalamah Official
Khalid Basalamah 

TRIBUNSOLO.COM -- Viral di media sosial, cuplikan video ceramah Khalid Basalamah yang menyinggung soal wayang.

Hal itu pun menimbulkan komentar pro dan kontra dari sejumlah warganet.

Salah satu pihak yang menyayangkan ceramah Khalid Basalamah yakni Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono.

Sebelumnya, terlihat dari video beredar, Ustaz Khalid Basalamah mengajak untuk meninggalkan wayang karena tak sesuai ajaran Islam.

Ketua DPD PDIP Jabar Ono Suron pun tak sepakat dengan isi ceramah tersebut.

Baca juga: Klarifikasi Ustaz Khalid Basalamah soal Video Tak Usah Ikut Nyanyikan Lagu Indonesia Raya

Baca juga: Pembelaan Ria Ricis soal Ceramah Oki Setiana yang Viral, Sebut Kakaknya Mentor dalam Berumah Tangga

Pernyataan Khalid Basalamah itu, kata dia, membuat para pelestari wayang resah dan terganggu.

"Pernyataan Khalid Basalamah yang menyatakan wayang haram dan patut dimusnahkan adalah sikap dan tindakan yang sangat tidak Pancasilais dan tidak tahu sejarah serta tidak mengerti Indonesia," kata Ono Surono dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/2/2022).

Menurut dia, wayang merupakan identitas bangsa. Sebuah bangsa, tak bisa dipisahkan dari budaya.

"Saat ini kita sudah diinvasi budaya bangsa lain sehingga menjadi ironis jika kita justru mendegradasi seni tradisi nusantara sangat beragam dan kaya," katanya.

Pernyataan terang-terangan dari Khalid Basalamah kata dia, membuktikan ada upaya sistematis yang sedang dilakukan beberapa oknum untuk mengaburkan jejak peradaban atau perjalanan kebudayaan nusantara

Menurut dia, wayang berperan besar dalam membentuk masyarakat di nusantara dan khususnya di Jabar. Upaya dan ajakan untuk meninggalkan wayang, sudah jadi upaya pengaburan jejak sejarah kebudayaan.

"Itu adalah model penjajahan gaya baru karena menghilangkan dan memanipulasi kesadaran kolektif masyarakat yang sudah hidup berdampingan dengan tradisi wayang. Sejatinya sebagai manusia Indonesia yang berakal kita tidak mudah menuduh hasil olah pikir yang dimanifestasikan dalam bentuk kesenian khususnya wayang di anggap sesat," katanya.

Kata dia, berkepribadian dalam kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjalanan bangsa.

Menurut dia, wayang merupakan keseluruhan dari hasil olah fikir dan olah fisik masyarakat untuk menjalani kehidupan sebagai manusia yang berbudaya.

"Dimana didalam kesenian wayang terdapat tata nilai yang layak dan perlu kita serap bersama. Sejarah telah membuktikan agama dan budaya dapat berjalan beriringan tanpa saling mengkerdilkan," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved