Daftar Istilah Kuliner Non Halal di Solo: Ada Sate Jamu, B1 B2, dan Wedus Balap, Muslim Wajib Tahu
Agar Anda yang Muslim tak salah makan, simak istilah kuliner non halal di Kota Solo dan sekitarnya:
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Sate jamu adalah olahan daging anjing yang cukup populer di Kota Solo dan sekitarnya.
Sebutan sate jamu sudah sejak lama dan menyebar di kalangan masyarakat, meski tidak diketahui siapa yang pertama kali mencetuskan.
Disebut jamu (obat, red), konon olahan daging ini dipercaya bisa menambah stamina.
Padahal hal itu belum diuji secara ilmiah dan dianggap sebagai mitos semata.
3. B1 dan B2
Jika Anda sering mendengar orang mengobrol tentang makanan atau restoran yang mencantumkan kode B2, artinya warung makan itu menjual olahan daging babi.
Kode B2 biasanya mengandung daging babi.
Sementara B1 artinya adalah daging anjing.
Istilah B1 dan B2 ini juga cukup familiar di Kota Solo.
4. Sate Guguk/ Scooby Doo/ Wedus Balap
Sate Guguk atau Scooby Doo merujuk pada kode kuliner daging anjing.
Tapi dalam gurauan khas Yogyakarta dan Solo, anjing juga sering disebut sebagai ‘wedus balap’ mengacu kepada anjing yang jika sedang lari ‘bisa ngebut seperti motor balap’.
Namun ada juga penjual kuliner olahan anjing yang menggunakan nama yang mungkin dimaksudkan lucu dan agar menarik konsumennya, yakni dengan nama ‘sate guguk’ atau malah tongseng ‘scooby doo’.
5. Sengsu
Kata ‘sengsu’ berarti ‘tongseng anjing’ atau arti harafiahnya dalam Bahasa Indonesia adalah masakan daging anjing yang dimasak seperti rica-rica.
Konon jika seseorang mengkonsumsi sengsu akan mendapatkan tambahan stamina sehingga siap bekerja keras kembali.
Padahal hal ini tidak ada penjelasan ilmiahnya, ahli kesehatan justru menekankan jika anjing bukanlah hewan konsumsi.
Jadi jika Anda seorang Muslim dan pertama kali berkunjung ke Solo, lalu ditawari makan istilah-istilah di atas maka sebaiknya menolak.
(*)