Berita Boyolali Terbaru
Intensitas Hujan Tinggi, Tanaman Cabai Rusak, Harga pun Jadi Pedas : Dulu Rp 15 Ribu Kini Rp 50 Ribu
Intensitas hujan yang belakangan ini kembali meningkat berdampak pada banyaknya tanaman cabai yang rusak dan gagal panen.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Intensitas hujan yang belakangan ini kembali meningkat berdampak pada banyaknya tanaman cabai yang rusak dan gagal panen.
Alhasil, itu berimbas pada harga cabai yang kembali meroket.
Dari pantauan TribunSolo.com, beberapa pekan belakangan, harga cabai rawit berkisar antara Rp 15 ribu sampai 20 ribu per kilogram.
Seorang pedagang Pasar Boyolali Kota, Heri Widiyanto mengatakan harga cabai rawit saat ini mulai meningkat.
“Sekilogram per hari ini, mencapai Rp 50 ribu,” katanya, kepada TribunSolo.com, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: La Lembah Manah Sakit, Gibran Absen Pimpin HUT ke-277 Kota Solo, Tunggui Sang Anak di Rumah Sakit
Baca juga: Alasan Gibran Ogah Buka Isolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali : Antisipasi Haji & Umroh Dibuka
Dia menyebut kenaikan harga cabai inidisebabkan tingginya musim hujan.
Sebagai pedagang dia paham betul fluktuatif harga cabai rawit di pasaran.
“Pokoknya kalau hujannya tinggi, hargacabai langsung bisa naik,” jelasnya.
Hal itu karenakan banyak petani yangmengeluhkan gagal panen atau cabai yang siap dipanen rusak atau busuk.
Sementara itu, untuk telur ayam saat inimasih berkisar Rp 18 ribu sampai 19 ribu perkilogram.
Sedangkan untuk tempe saat ini masihmasih normal, meskipun terjadi kenaikan harga kedelai.
Meski begitu, namun Tri Wandoyo pedaganglain mengaku sudah mendapat pemberitahuan dari perajin tempe jika harga tempebakal berubah.
“ Paling senin harganya sudah naik. Kalau saat ini masih Rp 5 ribu per potong,” jelasnya. (*)