Berita Boyolali Terbaru
Saat Jokowi Puji Bupati Boyolali & Tak Ingin Banyak Bertanya,Gegara Capaian Vaksinasi Lampaui Target
Leganya Bupati Boyolali, M. Said Hidayat saat laporan capaian vaksinasi diapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (18/2/2022).
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Leganya Bupati Boyolali, M. Said Hidayat saat laporan capaian vaksinasi diapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (18/2/2022).
Said dari Pendopo Ageng Boyolali melaporkan capaian vaksinasi kepada Presiden Jokowi saat peninjauan vaksinasi Covid-19 di 17 provinsi secara virtual.
Said yang didampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludi, Dandim 0724/Boyolali, Letkol Arm. Ronald Siwabessy hingga Kepala Binda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto.
Dikatakan Said, jika sampai saat ini, capaian vaksinasi di Boyolali untuk dosis pertama mencapai 95 persen dan dosis kedua sudah 85 persen.
“Untuk vaksinasi anak usia 100,4 persen, untuk vaksinasi kedua sudah 95 persen,” kata Said kepada presiden melalui sambungan zoom meeting.
Meski capaian vaksinasi terbilang tinggi, namun Said juga meminta maaf kepada Presiden lantaran vaksinasi untuk lansia masih terbilang rendah, baru sekitar 77 persen.
“Akan tetapi kami juga mohon maaf pak presiden, untuk capaian lansia kita terus berjalan, door to door terus kita lakukan,” ungkap Said.
Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster, Said mengaku yang baru saja dimulai capaiannya masih cukup rendah yakni baru sekitar 2,5 persen.
Hal itu dikarenakan pihaknya masih fokus untuk menyelesaikan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
“Langkah-langkah kami bersama forkopimda berkomitmen untuk meneruskan upaya percepatan vaksinasi, terutama booster di kabupaten Boyolali,” kata Said.
Baca juga: Ini Pak Madyo, Warga yang Viral Setelah Tambal Jalan Utara Bandara Adi Soemarmo Boyolali
Baca juga: Hore! Tes Positif atau Tidaknya Kena Covid-19 di Boyolali Cukup Antigen, Tak Lagi PCR karena Lama
Jokowi menerima laporan dari sejumlah daerah tentang kondisi COVID-19 dan capaian vaksinasi hingga mengapresiasi capaian vaksinasi di Boyolali.
Dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.
"Jadi tadi Pak Bupati menyampaikan di Boyolali dosis yang pertama sudah 93 persen, dosis yang kedua sudah 85 persen. Itu sudah dapat menyelesaikan persoalan yang banyak sekali kalau persentasenya sudah setinggi itu," kata Jokowi.
"Jadi saya mengucapkan terima kasih. Saya tidak ingin bertanya banyak karena persentasenya sudah tinggi. Pak Bupati terima kasih dan juga Pak Gubernur terima kasih. Jajaran TNI, Polri, BIN terima kasih," jelasnya.
Selain itu, Jokowi menekankan dua hal penting dalam menghadapi lonjakan Omicron.
Lonjakan varian Omicron ini bisa dikendalikan dengan dua hal penting. Yakni percepatan vaksinasi, dan disiplin protokol kesehatan.
"Dua hal ini yang disampaikan terus kepada masyarakat, kecepatan vaksinasi yang kedua prokes utamanya pakai masker," ujar Jokowi.
Hanya Swab Saja!
Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali memastikan penentuan kasus konfirmasi Covid-19 tak lagi menggunakan tes swab PCR.
Kabid Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, mengatakan ada perubahan penentuan konfirmasi Covid-19.
Dimana jika sebelumnya untuk mendiagnosis kasus Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR, namun mulai kemarin itu, hanya dengan rapid antigen.
“Dengan perubahan kriteria ini, tujuan kita agar penanganannya lebih cepat,” kata Teguh, kepada TribunSolo.com, Jumat (18/2/2022).
Pasalnya, untuk mengetahui tes swab PCR butuh waktu antara 4-5 hari.
Namun dengan tes swab antigen, hasil tes bisa langsung terdeteksi.
Teguh menyebut, dengan perubahan ini berdampak pada tingginya kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19.
Penderita Covid-19 Bertambah
Pegawai di lingkungan Pemkab Boyolali yang terpapar Covid-19 terus bertambah.
Setelah 8 pegawai dari DLH, Diskominfo dan Dispertan, kini 8 pegawai di Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Disnaker) Boyolali yang terkonfirmasi positif.
Kepala Disnaker Boyolali, Arief Wardiyanta mengungkapkan, kasus Covid-19 di Dinas yang dia pimpin ini berawal dari dua orang karyawan yang mengeluhkan tak enak badan.
Baca juga: Kasus Corona di Wonogiri : 4 Siswa & 1 Guru SMA N 1 Sidoharjo Positif Covid-19, Sekolah Gelar PJJ
Baca juga: Tujuh Pegawai Pemkab Boyolali yang Positif Corona Tak Mengalami Gejala, Kini Mereka Isolasi Mandiri
Keduanya pun kemudian meminta izin untuk tak masuk kerja dan melakukan tes PCR mandiri.
“Dari hasil tes swab mandiri itu, ternyata keduanya positif Covid-19,” kata Arief, kepada TribunSolo.com, Kamis (17/2/2022).
Melihat hasil tersebut, upaya antisipasi agar Covid-19 tak semakin meluas dilakukan.
Dia lalu berkoordinasi dengan Dinkes agar dilakukan tes swab.
Baca juga: Siasat Pria yang Mengaku 16 Kali Disuntik Vaksin Corona saat Kelabui Petugas, Pernah Sehari 3 Kali
Dari 60-an karyawan, ternyata ada enam karyawan lagi yang hasilnya positif.
Dengan begitu, ada delapan karyawan dinyatakan positif.
“Untuk itu, kedelapan karyawan tersebut kami minta untuk isolasi mandiri di rumah masing- masing,” katanya.
Dari 8 pegawainya yang terkonfirmasi positif itu, kondisinya baik-baik saja.
Baca juga: Siasat Pria yang Mengaku 16 Kali Disuntik Vaksin Corona saat Kelabui Petugas, Pernah Sehari 3 Kali
“Hanya batuk dan flu ringan. Alhamdulillah tidak ada yang bergejala sedang – berat. Ada gejala tapi ringan. Ya itu batuk dan flu saja,” jelasnya.
Dia menambahkan, seiring merebaknya varian omicron maka pihaknya menerapkan kebijakan tersendiri.
Karyawan yang tidak fit misal karena flu, batuk atau tidak enak badan maka diberi izin untuk tidak masuk kantor atau WFH.
Baca juga: Empat Desa di Boyolali Kosong Kepemimpinan, Imbas Kades Meninggal karena Corona & Serangan Jantung
“Namun, mereka diwajibkan untuk ikut swab sehingga bisa diketahui apakah terpapar Covid-19 atau tidak,” jelasnya.
Jika hasilnya positif, pasien yang memiliki gejala, maka pegawainya diminta isolasi mandiri selama 14 hari.
“ Kalau tidak ada gejala, atau gejala ringan seperti batuk atau flu, maka isolasi mandiri cukup 10 hari,” imbuhnya. (*)