Berita Solo Terbaru
Demokrat Nilai Setahun Gibran Pimpin Solo : Biasa-biasa Saja, Belum Ada Lompatan yang Dijanjikan
Ketua DPC Partai Demokrat Solo Supriyanto menilai, 1 tahun kepimpinan Gibran-Teguh tak ada yang spesial alias masih biasa-biasa saja.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Partai Demokrat Solo menganggap kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka yang tepat satu tahun biasa-biasa saja.
Ketua DPC Partai Demokrat Solo Supriyanto menilai, 1 tahun kepimpinan Gibran-Teguh tak ada yang spesial alias masih biasa-biasa saja.
"Kalau pendapat puas tidak puas, itu kadang subjektif," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (19/2/2022).
Semuanya kata Supriyanto, kembali ke bukti nyata baik dari kinerja dan kebijakan, khususnya penanganan covid-19 dan pembangunan.
"Yang lebih komplek dan mendasar lagi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Dia menuturkan, dalam aspek penanganan covid-19 dan sejumlah program strategis, pemerintahan Gibran-Teguh sangat terbantu oleh pemerintah pusat.
Sebab, adanya hubungan antara pemerintah pusat yang di pimpin Presiden Joko Widodo, kepada Kota Solo yang dipimpin anaknya, Gibran Rakabuming Raka.
"Secara umum biasa-biasa saja. Belum ada lompatan real, perlu ada kerja nyata terkait visi misi yang masyarakat bisa rasakan," ucapnya.
Supriyanto mengatakan, Gibran perlu membuat programnya sendiri sebagai gebrakan untuk mensejahterakan masyarakat di Kota Solo.
Baca juga: Gibran Jangan Senang Dulu, Pengamat UNS : Ujian Berat di Tahun Kedua,Terhimpit Rivalitas Ganjar-Puan
Baca juga: Wisata Karyawan Serabi Notosuman Solo Berakhir Duka, Pulang dari Pulau Bali Alami Petaka di Pasuruan
Namun, gebrakan itu harus ada target, pelaksanaan, dan capaian serta indikator sejauh mana hal tersebut menjadi kemanfaatan masyarakat dari berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi kesehatan hingga kebudayaan.
"Perlu ada program sendiri untuk gebrakan, seperti pembangunan pariwisata. Ini menjadi program yang luar biasa meski disaat pendemi. Sehingga bisa menghidupkan kembali budaya, serta ekonomi masyarakat," ujarnya.
"Pengangguran juga menjadi aspek penting," imbuhnya.
Selain itu, Gibran-Teguh juga masih memiliki pekerjaan rumah (PR), seperti masalah relokasi pedagang di Pasar Mebel Solo.
Banyak keluhan dari para pedagang yang belum ada titik temu.