Berita Solo Terbaru
Demokrat Nilai Setahun Gibran Pimpin Solo : Biasa-biasa Saja, Belum Ada Lompatan yang Dijanjikan
Ketua DPC Partai Demokrat Solo Supriyanto menilai, 1 tahun kepimpinan Gibran-Teguh tak ada yang spesial alias masih biasa-biasa saja.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Secara personal, Gibran dengan terbuka menunjukkan kedekatannya dengan Ganjar, akan tetapi secara politik, Gibran memiliki hutang budi besar dengan PDIP, khususnya Megawati," terang dia.
"Kita harus ingat, Gibran berhasil melaju sebagai calon Wali Kota berkat restu dari ketua umum, meskipun DPC PDIP Solo sebenarnya mendukung Pak Purnomo," imbuhnya.
"Rivalitas antara Ganjar dan Puan akan menguji kematangan Gibran dalam mengambil langkah politik," tuturnya.
Tentu saja, ditengah rivalitas Ganjar dan Puan, akan berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan Gibran untuk Kota Solo.
Kota Solo dinilai menjadi panggung 'beauty contest' antara kedua rival politik itu, untuk melakukan manuver dengan tujuan untuk menunjukkan mereka layak menjadi penerus Presiden Joko Widodo.
"Artinya sebagai Wali Kota, Gibran harus mengambil kebijakan ditengah tarik menarik dukungan antara Ganjar dan Puan," jelasnya.
"Pada tahun pertama kemarin, Gibran mencoba bersikap netral dengan mengakomodasi kepentingan Puan dan Ganjar, tapi tahun 2022 adalah tahun politik, pada akhirnya Gibran harus berpihak," Abdul Hakim menambahkan.
Apabila keputusan Gibran keliru, maka dapat menimbulkan konflik dengan DPP PDIP, tentu akan mempengaruhi kinerjanya di tahun kedua.
Meski begitu, Abdul Hakim memperkirakan Gibran masih akan tetap memimpin Solo hingga akhir masa jabatannya.
"Ikut bertarung di Jakarta terlalu beresiko bagi karir politiknya dan kredibilitas politik Presiden Jokowi, mengingat kader PDIP di Jakarta gak sekuat Solo atau Jateng," jelasnya.
"Jika Gibran ikut pilkada Jakarta dan kalah, pasti akan menurunkan reputasinya sendiri dan Presiden Jokowi," jelas dia.
Sorotan dari PKS
Momen setahun kepimpinan Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo mendapat sorotan.
Satu di antaranya dari Politikus DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Sugeng Riyanto.
Sosoknya yang juga Wakil Ketua DPRD Solo itu, menilai momen setahun Gibran harus jadi peringatakan di mana belum apa-apa sudah disebut-sebut ke DKI Jakarta.