Berita Solo Terbaru
Saat Gibran Lepas 28 PNS Pemkot Solo yang Purna Tugas, Satu di Antaranya Mantan Pejabat Era Jokowi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melepas 28 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari lingkungan Pemerintah Kota Solo yang purna tugas per 1 Maret 2022.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melepas 28 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari lingkungan Pemerintah Kota Solo yang purna tugas per 1 Maret 2022.
Gibran mengatakan para PNS yang purna tugas bakal memasuki dunia baru dan meninggalkan pengabdian, tugas, serta tanggung jawabnya sebagai abdi negara.
Oleh karenanya, Gibran menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah mengabdi dengan sepenuh hati hingga masa pensiun.
“Setelah pensiun ini, waktu dan tenaga yang telah dicurahkan untuk melayani masyarakat Kota Surakarta semoga bisa digunakan kembali untuk melayani masyarakat dalam bentuk lain,” ujar Gibran di Balai Tawang Arum, Jumat (25/2/2022).
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu berpesan kepada mereka yang pensiun untuk tetap menjalani hidup dengan penuh kreativitas.
"Kontribusi seorang pensiunan justru semakin nyata diperlukan pada saat langsung terlibat dalam kehidupan masyarakat," kata dia.
"Disaat pandemi seperti ini, peran nyata sangat diperlukan dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi dan memulihkan perekonomian Kota Solo yang kita cintai ini," jelasnya.
Doa juga disampaikan Gibran agar PNS yang pensiun diberikan anugerah kesehatan, panjang umur serta kesejahteraan lahir dan batin.
Baca juga: Kondisi Honda Jazz & Pajero Remuk Tak Berbentuk, Usai Kecelakaan Karambol di Ringroad Mojosongo Solo
Baca juga: Lima Sorotan PKS Setahun Kepemimpinan Gibran-Teguh: PAD Turun hingga Penduduk Miskin Meningkat
“Sekali lagi saya ucapkan selamat memasuki masa purna tugas. Selamat menikmati waktu bersama keluarga, sehat dan sukses selalu,” ucap Gibran.
Kepala BKPSDM Kota Surakarta Dwi Ariyatno mengungkap dari 28 orang PNS yang pensiun salah satunya adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati.
Bahkan Etty sempat menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo saat era Joko Widodo (Jokowi) memimpin Kota Bengawan 2012 lalu.
"PNS yang akan diantarkan pada hari ini sejumlah 28 orang yang terdiri dari pejabat struktural eselon 2 sebanyak 1 orang yakni Kepala Dinas Pendidikan Etty Retnowati," kata Dwi.
"Kemudian pejabat struktural eselon 4 sebanyak 7 orang, 10 orang fungsional guru dan pejabat fungsional lainnya sebanyak 10 orang," jelas dia.
Jadi Tukang Las?
FX Hadi Rudyatmo telah pensiun dari jabatan Walikota Solo pada Februari 2021 lalu.
Lalu, apa kesibukan FX Rudy sekarang?
Baca juga: Pasang Seribuan Lampion Imlek di Taman Pinggir Bengawan Solo, FX Rudy : Sebagai Bentuk Toleransi
Pria yang populer dengan kumis tebalnya itu masih menjalankan usaha lasnya.
Ia bahkan masih sering mengerjakan sendiri orderan las yang datang ke bengkelnya.
Selain bengkel las, kesibukan baru FX Rudy yang lain adalah membuat area publik yang cukup indah.
Karya FX Rudy itu adalah sebuah taman kecil nan cantik di kampung ia tinggal, Pucang Arum.
Taman itu diberi nama Taman Sunan Jogo Kali Pucang Arum.
Konsepnya sederhana, Rudy membuat taman di mana orang-orang bisa menikmati panorama Sungai Bengawan Solo.
Jalan setapak di taman diberi paving.
Pohon-pohon menjulang tinggi.
Agar lebih menarik, paving jalan tersebut juga dicat warna warni.
Beberapa tempat duduk santai juga ada di taman itu.
Untuk mempercantik dinding tepian sungai, diberikan sentuhan relief lukisan penuh warga.
Bahkan, saat ini, menjelang tahun baru Imlek, taman itu juga dipasangi seribuan lampion.
Sejauh mata memandang, Taman Sunan Jogo Kali Pucang Arum itu seakan beratapkan lampion merah.
Bahkan ada satu spot lampion yang cukup ikonik.
Lampion-lampion itu di gantungkan pada kerangka besi berbentuk dome atau kubah, yang ada di sisi timur.
Spot itu kian menarik karena lantainya lebih tinggi dibandingkan lantai tamannya serta berada persis di pinggir sungai Bengawan Solo.
Taman yang juga ada obyek wisata airnya ini juga telah terpasang tangga yang menuju bibir sungai Bengawan Solo langsung.
Bahkan, tangga yang menuju air sungai yang bakal digunakan untuk naik ke perahu telah terpasang.
Sebab, bantaran sungai itu akan dimanfaatkan sebagai objek wisata air.
Hebatnya, taman itu tak dibangun menggunakan uang kas Pemkot Solo maupun bantuan kementerian.
Rudy mengatakan taman ini dibangun selama setahun belakangan.
Taman ini dibangun secara gotong royong, oleh masyarakat sekitar.
"Taman ini dulunya bantaran sungai kumuh. Bekas relokasi juga," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Minggu (23/1/2022).
Dengan gotong royong, secara perlahan taman ini pun bisa dinikmati masyarakat.
Rudy pun tak bisa menjawab soal dana yang dihabiskan untuk membangun taman ini.
Pasalnya material yang digunakan juga berasal dari sumbangan masyarakat secara gotong royong.
"Wah kalau habisnya berapa itu sulit. Karena bangunnya kan bertahap. Adanya apa dulu yang bisa dipasang, ya dipasang, gitu," ujarnya.
Dia menyebut taman ini merupakan sarana hiburan masyarakat miskin.
Sebab, masyarakat yang datang tak dipatok biaya sedikitpun.
"Masuk gratis. Yang penting tidak boleh untuk mabuk, atau pacaran,"ujarnya.
Dia berharap taman ini selain sebagai sarana hiburan bagi masyarakat, juga bisa menjaga kebersihan sungai sekaligus bantarannya. (*)