Berita Solo Terbaru
Di Balik GPH Bhre Raja Mangkunegaran X : Sering Tidur di Dekat Pusara Ayahnya, Hanya Dipayungi Tenda
Ada kisah di balik terpilihnya Gusti Pangeran Harya (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menjadi Raja Mangkunegara X.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada kisah di balik terpilihnya Gusti Pangeran Harya (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menjadi Raja Mangkunegara X.
Informasi yang diterima TribunSolo.com, GPH Bhre ternyata sering pergi diam-diam ke makam ayahnya di Astana Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.
Bahkan, Bhre disebut sampai tidur di kawasan tersebut yang tak jauh dengan di lereng Gunung Lawu.
Biasanya Bhre tidur di samping pusara ayahnya, adapun di lokasi tersebut sudah tersedia tenda.

Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat menjelaskan, aktivitas Bhre mengunjungi makam Mangkunegara IX itu merupakan keinginannya sendiri.
"Tahu-tahu Gusti Bhre nggak ada, lalu dia ngabari udah di tempat Romonya (ayahnya), di makamnya," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (2/3/2022).
Kendati demikian, Lilik yakin jika Bhre yang besar dan kuliah di Jakarta, sangat mengerti adat istiadat Pura Mangkunegaran.
Setelah resmi menduduki takhta Mangkunegara X, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo tak diperbolehkan ke makam mendiang ayahnya, Mangkunegara IX.
Baca juga: Rangkaian Jumenengan GPH Bhre Jadi KGPAA Mangkunegaraan X : Digelar Sabtu Pahing, Waktunya Siang
Baca juga: Sebelum Diumumkan Jadi Raja Mangkunegara X, GPH Bhre Telepon Gibran, Ingin Sampaikan Sepucuk Surat
"Kalau sudah jumeneng (bertakhta) tidak boleh ke makam, karena itu sudah aturan. Sinuhun (Mangkunegara IX) dulu juga gitu, para nata (raja) Mataram juga gitu," ucapnya.
Abdi Dalem Kadipaten Puro Mangkunegaran pun telah mempersiapkan acara besar Jumenengan atau kenaikan tahta.
Lilik mengatakan, Jumenengan dilaksanakan Sabtu Pahing, 12 Maret 2022 pukul 10.00 WIB.
"Acara pengukuhan itu mutlak ada di Pendhopo," katanya.
Para sedherek dalem, dan raja-raja Mataram akan duduk di Pringgitan.
Persiapannya sendiri sudah dilakukan sejak seratus hari mangkatnya KGPAA Mangkoenagoro IX.