Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Info Minyak Goreng Murah di Sukoharjo : Ada di Swalayan Laris, Kuota Terbatas 300 Liter Per Hari

Toko Swalayan Laris Sukoharjo menyediakan minyak goreng dengan harga subsidi.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Agil Trisetiawan
Swalayan Laris yang menjual minyak goreng murah di Jalan Slamet Riyadi No.82, Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Toko Swalayan Laris Sukoharjo menyediakan minyak goreng dengan harga subsidi.

Manager Area Laris, Saridi mengatakan, penjualan minyak goreng murah ini biasanya dilakukan sebanyak 3 sesi yakni pada pukul 08.30, 12.00, dan 18.00 WIB.

"Tapi jumlahnya sesi tergantung pada stok minyak goreng yang kita dapat. Kalau terbatas, kita buat satu sesi saja," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (2/3/2022).

Biasanya, dalam 3 sesi itu store meniyapkan kuota minyak goreng 240-300 liter.

Minyak goreng itu dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter.

"Untuk pembelian per kupon itu maksimal 2 liter saja," ucapnya.

Dia menuturkan, hampir setiap pagi, Swalayan Laris dibanjiri masyarakat yang mengantre minyak goreng murah.

Mereka biasa mulai berdatangan pada pukul 07.30, agar tidak kehabisan kupon.

Baca juga: Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Menag Yaqut Tak Tampak, yang Datang Wamenag Zainut Tauhid

Baca juga: Sragen Dapat Jatah Minyak Goreng Subsidi 39 Ribu Liter, Sasaran Operasi Pasar di Dua Kecamatan

"Pagi ini kami berikan 150 kupon. Dengan kuota 300 liter minyak goreng," ujarnya.

Tak sampai 1 jam, minyak goreng subsidi itu langsung ludes dibeli masyarakat.

"Selama kita dapat kiriman minyak goreng dari distributor, kami bisa menyediakan minyak goreng harga subsidi," jelas dia.

Antrean Panjang

Minyak goreng murah sepertinya memang sedang menjadi buruan warga. 

Seperti yang terlihat di Swalayan Laris Sukoharjo, Rabu (2/3/2022) pagi.

Warga rela antre panjang demi mendapatkan minyak goreng murah. 

Nampak, antrean dibuat dua baris, yang mengular hingga sisi kanan dan kiri.

Baca juga: Minimarket di Wonogiri Pakai Syarat Member - Paketan untuk Pembelian Minyak Goreng, Dinas Janji Cek

Baca juga: Nasib Emak-emak Penjual Gorengan di Ceper Klaten, Tewas Usai Tersiram Minyak Goreng Mendidih

Petugas keamanan nampak memberikan nomor antrean kepada para pengunjung yang telah berbaris rapi.

Sesekali pengguna jalan yang melintas berhenti untuk menanyakan antrean tersebut.

"Antri minyak goreng bu," kata salah tukang parkir kepada salah seorang pengendara motor yang berhenti.

Ya, minyak goreng murah kini menjadi barang yang langka, hingga diburu oleh masyarakat.

Baca juga: Perjuangan Pedagang Molen di Tawangmangu Mencari Minyak Goreng: Rela Keluar Masuk Pasar Cari Eceran

Panjangnya antrean membuat sebagian dari pembeli harus duduk-duduk di kursi yang ada di sekitar mereka.

Mereka yang tidak mendapatkan kursi, terpaksa menunggu sambil berjongkok.

Petugas keamanan pun membatasi pembeli minyak goreng yang masuk ke dalam toko, untuk menghindari kerumunan.

Salah seorang masyarakat dari Gayam, Sukoharjo, Sukiman (65) mengatakan, dia sudah antri sejak pukul 07.30 WIB.

Baca juga: Hasil Sidak Petugas di Klaten : Ada Distributor hingga Pedagang Gelar Praktik Bundling Minyak Goreng

"Ini ada pembatasan pembelian maksimal 2 liter. Harganya Rp28 ribu," katanya.

Dia rela antri minyak goreng ini untuk usaha ayam gepreknya.

Dalam sehari, dia membutuhkan minimal 3 liter minyak goreng.

Namun jika beli dipasaran, dia harus merogoh gocek Rp 40 ribu untuk membeli 2 liter minyak goreng.

Baca juga: Warga Curiga Mobil Kerap Keluar Masuk, Ternyata Pasutri di Serang Timbun Minyak Goreng 9.600 Liter

"Saya setiap hari memang selalu mencari minyak goreng murah. Ya disini, atau di minimarket lainnya," ucapnya.

"Tapi kalau beli melalui online di minimarket itu, biasanya ada batas pembelian minimal Rp 50 ribu," tambahnya.

Dia menyesalkan dengan kelangkaan minyak goreng murah ini, sebab mengganggu keuntungan usahanya.

Jika tak dapat minyak goreng murah, dia terpaksa membeli minyak goreng dengan harga pasar.

"Saya tidak mengurangi ukuran dan menaikan harga ayam geprek saya. Takut pembeli saya kabur," ujarnya.

"Kalau tidak dapat minyak goreng murah, tetap berjualan. Entah dapat untung atau tidak," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved