Berita Karanganyar Terbaru
Puluhan Ribu Orang di Karanganyar Terima BPNT Bukan Bentuk Sembako Tapi Uang Tunai, Ini Alasannya
Puluhan ribu keluarga menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako di Kabupaten Karanganyar.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Puluhan ribu keluarga menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako di Kabupaten Karanganyar.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar, Sugeng Raharto mengatakan penyaluran bantuan tersebut melalui PT Pos Indonesia mulai dari 24 Februari hingga 5 Maret 2022.
"Bansos ini merupakan instruksi presiden, bahwa bantuan BPNT di triwulan pertama tahun 2022 disalurkan tunai," kata Sugeng, kepada TribunSolo.com, Jum'at (4/3/2022).
Sugeng mengatakan jumlah keluarga yang tercatat menerima BPNT di masa Triwulan pertama tahun 2022 di Kabupaten Karanganyar ini ada sekitar 67.173 KPM.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat memantau penyerahan bantuan tersebut, ia melihat antrean panjang di lokasi.
"Antrean yang lama tersebut dikarenakan dalam proses verifikasi faktual membutuhkan waktu ekstra," ujar Sugeng.
"Idealnya satu orang KPM dilayani maksimal dua menit, sedangkan ini bisa sampai 5 menit. Sehingga antrean jadi lama," kata Sugeng.
Selain itu antrean yang panjang juga dipicu tak banyak verifikator diterjunkan ke lokasi jemput bola.
Dia menuturkan petugas kantor pos pun berjumlah terbatas.
Baca juga: Waduh, Sejumlah Guru PNS di Karanganyar Terima Bansos, Satu Orang Ketahuan Sudah Ambil Berkali-kali
Baca juga: Hanya Keluarga Miskin di Boyolali yang Dapat Bantuan Jadup, Dua Bulan Tersalur 731 Paket Sembako
"Verifikasi barcode, KTP dan cocok enggak yang datang dengan undangan. Ini membutuhkan waktu," pungkasnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar, Endang Maria Astuti turut memantau penyerahan bansos di Kabupaten Karanganyar.
Dia menuturkan pantauan pencairan BPNT menjadi materi rapat kerja mendatang dengan Mensos.
"Kita lihat plus minusnya, terutama dari perangkat penyalur, penumpukan antrean itu terjadi karena ini masih pandemi, sebaiknya dicari format tepat, cepat dan aman," kata dia.
Endang mengaku sedang menanti Mensos menyampaikan alasan mengapa BPNT disalurkan secara tunai.