Berita Boyolali Terbaru
DICARI Dua Pemuda yang Curi Uang Mbah Yatimah di Boyolali Rp 6,5 Juta : Pakai Matic, Jumper & Jeans
Nenek 75 tahun itu baru kehilangan uang Rp 6.650.000 di rumah reotnya di Dukuh/Desa Bangkok, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Inilah ciri-ciri dua pemuda raja tega yang mencuri uang jutaan rupiah milik nenek sebatang kara, Yatimah.
Nenek 75 tahun itu baru kehilangan uang Rp 6.650.000 di rumah reotnya di Dukuh/Desa Bangkok, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Selasa (8/3/2022).
Padahal tetangga dan kerabat serta Mbah Yatimah sendiri mengira dua pemuda itu orang baik-baik.
Datang dengan maksud ingin membantu, apalagi salah satu tangan dua pemuda itu membawa kresek hitam untuk membungkus roti Roma merah.
Tapi, prasangka baik itu seketika patah.
Mbah Yatimah langsung berteriak hesteris setelah dua pemuda itu pergi lumayan jauh.
Padahal, Mbah Suyamto tetangganya sempat menyapa dua pemuda yang mengendarai sepeda motor Honda Beat itu sesaat setelah keluar dari rumah Mbah Yatimah.
Maklum dirinya tak mempunyai prangsangka buruk, karena biasanya orang yang datang itu dengan maksud baik.
"Ya saya sapa biasa, malahan saya ampirkan juga, tapi dia tidak mau," ujar Suryati.
Tapi tak berselang lama kemudian, dia mendengar suara teriakan dari rumah Mbah Yatimah ini.
Teriakan itu sontak membuatnya cukup tercengang.
Apalagi, Suryati konakannya yang setiap hari mengurusi Mbah Yatimah itu.
Dia menyebut kedua laki-laki itu masih cukup muda.
Baca juga: Geger! Teror Pelemparan Batu ke Kendaraan di Jalan Tawangmangu-Matesih Karanganyar,Terjadi Dini Hari
Baca juga: Cerita Sedih Mbah Yatimah di Boyolali : Sudah Hidup Miskin, Tabungan Rp 6,5 Juta Disikat Maling
"Dia memakai masker jaket jamper sweater, celana jeans pendek," jelasnya.
Suryati mengatakan jika Mbah Yatimah tak bisa berjalan.
Diusianya yang sudah uzur itu, Mbah Yatimah hanya bisa merangkak jika ingin keluar dari kamarnya.
"Untuk kebutuhan sehari-hari, saya yang meladeni," ujarnya.
Kapolsek Karanggede AKP Sriyono mengatakan masih menyelidiki kasus pencurian tersebut.
"Untuk sementara, kasus ini akan kami dalami dulu. Kami juga akan melakukan olah TKP dan meminta keterangan-keterangan saksi-saksi," jelasnya.
Kisah Sedih Mbah Yatimah
Kisah sedih datang dari Dukuh/Desa Bangkok, Kecamatan Karanggede, Boyolali.
Seorang nenek lansia yang hidup sebatang kara baru saja jadi korban pencurian, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Seorang Nenek Curi 3 Potong Tahu di Pasar Kleco Solo, Mengaku Lapar, Tak Punya Uang untuk Makan
Dia bernama Mbah Yatimah. Usianya sudah lebih dari 75 tahun.
Yatimah tinggal di rumah kecil semi permanen dengan dinding papan kayu dan lantainya masih berupa tanah.
Sekira pukul 13.00 WIB, dia habis kemalingan seluruh uang tabungannya yang dia simpan di dalam bantal tempat tidurnya.
Tak tanggung-tanggung, uang yang hilang mencapai Rp 6.650.000
Mbah Yatimah yang sudah berusia lanjut memiliki pendengaran terbatas.
Suryati, keponakannya yang setiap hari mengurus Mbah Yatimah, menceritakan dengan rinci kejadian itu.
Awalnya ada dua orang laki-laki muda datang menemui Mbah Yatimah di dalam kamarnya.
Dua laki-laki itu membawa sebungkus biskuit.
Satu orang duduk di samping kanan dan satunya lagi di samping kiri Mbah Yatimah.
"Ngajak bicara Mbah 'e. Mbah e ini diajak bicara terus," ujarnya.
Saat bicara itulah, keduanya memanfaatkan kelengahan Mbah Yatimah yang tinggal sendirian ini.
Semua uang Mbah Yatimah yang disimpan di dalam sarung bantal digasak.
Setelah itu, dua laki-laki itu pergi.
Mbah Yatimah tak langsung sadar.
Setelah beberapa saat kemudian, Suryati mendengar suara teriakan keras dari rumah sang nenek.
Mendengar suara teriakan itu, dia langsung mendatangi Mbah Yatimah.
"Pas saya datang. Mbah Yatimah ini sudah menangis histeris. Nangis dan teriak kencang sekali," jelasnya.
Dia menyebut uang tersebut dikumpulkan sudah sejak lama.
Dia yang tinggal sebatangkara di rumah yang menempati tanah orang lain banyak orang yang peduli.
Selain bantuan dari pemerintah, bantuan masyarakat selalu dikumpulkan.
"Untuk makan sehari-hari. Saya yang memberi. Mbah Yatimah ini memang senang menyimpan uang," ujarnya.
Pencurian ini membikin Mbah Yatimah terpukul.
Dengan berlinang air mata, Mbah Yatimah mengaku setiap hari uang tersebut dia peluk.
"Tak simpen ati -ati. Tak keloni. Wes pirang -pirang taun tak simpen," katanya dengan nada terbata-bata sambil meratapi nasibnya. (*)