Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Kera Lepas Ngamuk di Karangmalang Sragen, Gigit Warga Lalu Kabur: Kini Diburu BPBD dan Damkar 

 Seekor kera mengamuk dan menggigit warga di Dukuh Dedekan RT 02, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Ilustrasi Kera Ngamuk. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seekor kera mengamuk dan menggigit warga di Dukuh Dedekan RT 02, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Warga yang digigit sudah mendapat perawatan dan penanganan medis. 

Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono mengatakan, korban yang diketahui bernama Puguh (42) terkena gigitan kera di bagian tangannya.

"Kronologinya kera lepas dari rantai lalu menggigit warga, laporannya Selasa sore kemarin," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (16/3/2022).

Lanjut Agus, awalnya Puguh bersama warga lainnya tengah berkumpul.

Namun, secara tak terduga tiba-tiba datang seekor kera yang langsung menggigit tangan Puguh.

"Tiba-tiba digigit pas kumpul-kumpul dengan warga lainnya, jadi bukan pemilik kera," jelasnya.

Puguh mendapat luka gigitan di bagian tangannya dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Moewardi Solo.

"Iya benar dibawa ke Moewardi untuk suntik anti rabies, posisi korban sekarang belum monitor lagi," ujar Agus.

Diketahui kera yang berkeliaran di lingkungan warga tersebut bukan kera liar, melainkan kera peliharaan.

Meski dipelihara, kera tersebut masih liar dan belum jinak.

Baca juga: Monyet Peliharaan di Mayungan Klaten Tak Patuh, Pemilik Minta Damkar Evakuasi

Baca juga: Wonogiri Buka Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan: Sasar Kera, Anjing, dan Kucing 

"Bukan kera liar, infonya memang nakal walaupun peliharaan," terangnya.

Hingga kini, BPBD Sragen bersama dengan petugas Pemadam Kebakaran Sragen masih melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan kera tersebut.

"Hari ini damkar dan BPBD menyisir lokasi lagi untuk berusaha mengevakuasi di sekitar Bangunrejo hingga Plumbungan Indah," jelas dia.

Muncul di Boyolali

Kawanan kera liar jenis ekor panjang muncul di pemukiman warga Dusun Madon, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Bahkan warga berhasil mendokumentasikan kehadiran sejumlah kera yang tengah duduk di jembatan dan diposting di grup Facebook Asli Wong Ngemplak Boyolali, Rabu (2/3/2022).

"Nyuwun info, Lur. Di daerah saya banyak monyet liar. Lokasi di Madoh, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Maaf apa ada yang bisa membantu menangkap monyetnya untuk dipindahkan ke habitat yang jauh dari rumah warga? Sudah meresahkan warga," tulisnya dalam caption.

Saat ditemui TribunSolo.com, seorang warga setempat Agus membenarkan, beredarnya foto itu yang diambil sekira seminggu lalu.

Menurutnya, penampakan kera liar di perkampungannya sudah sering terjadi.

"Sudah biasa, kalau kemarin itu cuma 3 ekor, pernah sampai 7 ekor," ungkap dia.

"Kalau populasinya sampai berapa yang ada di sini, kami juga tidak tahu," imbuhnya.

Agus sendiri tidak dapat memastikan asal muasal dari kawanan kera itu.

Padahal lingkungan desanya jauh dari hutan maupun perbukitan dan hanya dekat dengan aliran Kali Pepe.

"Kalau tinggalnya mungkin di bantaran Kali Pepe. Tapi kalau asalnya darimana, warga gak ada yang tahu," ujarnya.

Baca juga: Wonogiri Buka Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan: Sasar Kera, Anjing, dan Kucing 

Baca juga: Serangan Kera di Wonogiri Bikin Resah Warga: Tak Hanya Rusak Tanaman, Ada yang Bawa Kabur Magic jar

Meski sering terlihat di perkampungan, namun kawanan kera itu belum pernah menyerang warga.

Hanya saja, sering memakan buah-buahan di tanaman milik warga.

"Warga yang sudah tinggal lama di sini sudah biasa, tapi kalau warga baru mungkin masih kaget," ucapnya.

Kekhawatiran mereka lantaran salah satu pejantan kawanan kera tersebut memiliki taring cukup panjang.

"Jika ada masyarakat yang diserang, dikhawatirkan akan berakibat fatal," terang dia.

Serangan Kera di Wonogiri

Warga di sejumlah desa di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri diresahkan dengan serangan kera.

Seperti di Desa Ngancar, serangan kera ini seperti menjadi musibah tahunan bagi warga.

Menurut Kepala Desa Ngancar, Tarjo, serangan kera ini terjadi ketika memasuki musim kemarau.

Bagyo - Supardjo Daftar ke KPU Solo Besok, Bakal Dikawal 1.080 Massa Sambil Naik Kuda Hitam

Tes Kepribadian: Mana Posisi Duduk dalam Mobil yang Kamu Suka, Jawabanmu Bisa Ungkap Karakter Aslimu

Sebab, bahan baku makanan yang ada di hutan (gunung) mulai menipis.

"Biasanya yang terlihat kera jenis ekor panjang, mereka turun gunung untuk mencari makan di pemukiman warga," katanya, Sabtu (5/9/2020).

Tarjo mengatakan, selain mengambil bahan makanan dari kebun atau ladang milik warga, kawanan kera ini juga mengambil makanan yang masih ada di magic jar.

Hal tersebut membuat warga jengkel, namun juga menjadi bahan obrolan yang cukup menggelitik saat diceritakan.

"Nasi tiwul yang masih didalam magic jar juga diambil, mereka itu seperti ngga takut manusia, seperti sudah biasa saja," ucapnya.

Dia menyebut, selain serangan monyet, warga juga menghadapi serangan babi hutan atau celeng.

Dalam semalam, tanaman warga seperti palawija dan lainnya di ladang ataupun tegalan dibabat habis oleh hama tersebut.

Tarjo menambahkan, warga juga merasa kasian dengan aksi kawanan kera yang turun gunung itu.

Sehingga warga hanya mengusirnya saja dengan cara menakut-nakuti. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved