Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Minyak Goreng Muncul Setelah Jokowi Cabut HET,  Politisi PKS Karanganyar: Masyarakat Sengsara 

Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

TribunSolo.com / Vincentius Jyestha
Ilustrasi: Etalase minyak goreng di Luwes Kestalan Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Pasca keputusan tersebut, minyak goreng yang sempat langka, mulai bermunculan di pasar hingga supermarket.

Politisi PKS dari Kabupaten Karanganyar pun turut mengomentari terkait dampak tersebut.

Baca juga: Kenapa Harga Minyak Goreng Mahal di Indonesia? Mendag Tuding Invasi Rusia ke Ukraina Jadi Pemicunya

Baca juga: Ajaib, Minyak Goreng Langsung Melimpah Usai Harganya Naik, Pengamat Curiga Ada Dalang di Baliknya

Wakil Ketua DPRD Karanganyar dari fraksi PKS Rohadi Widodo menyebut Pemerintah Pusat tak mampu mengatur tata niaga dengan baik sehingga membuat sengsara masyarakat.

"Kami sangat menyayangkan kondisi masyarakat yang masih pandemi, ekonomi masih belum stabil, tapi subsidi minyak goreng malah dicabut," ucap Rohadi, kepada TribunSolo.com, Kamis (17/3/2022).

Rohadi mengatakan seharusnya pemerintah pusat tak mencabut subsidi untuk minyak goreng.

Baca juga: Hari Pertama HET Rp 14 Ribu Dicabut, Stok Minyak Goreng di Solo Raya Langsung Melimpah

Dia mengatakan, ada yang tidak beres dengan tata niaga, terutama terkait minyak goreng.

"Harusnya subsidi tersebut tidak dicabut dan tetap dipertahankan, jangan malah setelah dicabut, minyak goreng tiba-tiba muncul lagi di pasaran," ujar Rohadi.

Rohadi meminta pemerintah pusat segera menurunkan harga kebutuhan pokok, termasuk harga minyak goreng yang semakin liar.

Hal ini, mengingat dalam waktu dekat ada ibadah Ramadan dan Idul Fitri.

"Pemerintah harus menurunkan harga kebutuhan pokok, apalagi sebentar lagi Ramadan dan idul Fitri, kasihan masyarakat, ini membuat membuat masyarakat sengsara," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved