Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Graha Wisata Niaga Bakal Dijadikan Tempat Vaksin Booster di Solo, KTP Luar Solo Boleh Vaksin di Sini

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan cara ini diambil untuk mengejar target vaksin booster serta menghemat tenaga vaksinator.

TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO
Suasana gedung Graha Wisata Niaga. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Capaian vaksinasi booster di Solo yang baru mencapai 29 persen atau 121.552 orang per 14 Maret 2022, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo harus bergerak cepat.

Sedianya Pemkot Solo menargetkan vaksinasi bakal menyasar 417.151 orang.

Solusi yang diambil tak lain adalah mengalihfungsikan tempat isolasi terpusat (isoter) Covid-19 Graha Wisata Niaga menjadi sentra vaksinasi booster.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan cara ini diambil untuk mengejar target vaksin booster serta menghemat tenaga vaksinator.

Baca juga: Demi Tingkatkan Imun, Astra Group Jawa Tengah Gelar Program Vaksinasi Booster untuk 1.000 Orang

Baca juga: Kapolri Tinjau Vaksin Booster di Klaten, Warga yang Vaksin Pulang Bawa Bingkisan Sembako

"Kita manfaatkan saja supaya hemat tenaga. Kalau masyarakat kalau memang butuh sekali ya ini, tidak hanya masyarakat Solo saja. Besok yang mau datang ke Solo harus aman dan nyaman," kata Teguh, Jumat (18/3/2022).

Teguh mengimbau agar warga yang mau datang ke Solo setidaknya sudah divaksin Covid-19.

Begitu pula yang baru sekali menjalani vaksinasi, diharapkan segera mendapatkan dosis kedua.

Sementara yang sudah menjalani vaksin primer untuk segera melakukan vaksin booster.

Namun, alihfungsi isoter itu baru akan dilaksanakan pekan depan.

Saat ini, Graha Wisata Niaga masih dalam proses pembersihan dan sterilisasi sebelum digunakan sebagai sentra vaksinasi.

"Fungsi kita supaya menjamin masyarakat benar-benar sehat untuk menambah imunitas dan kita melawan virus. Minggu depan bisa beroperasi," ucapnya.

Terkait jam operasional, Teguh memastikan sentra vaksinasi ini bakal beroperasi hingga malam hari.

Sebab bakal diberlakukan shift.

Ketika dinas kesehatan selesai bertugas, akan dilanjutkan oleh pihak kesehatan TNI, dalam hal ini Kodim.

"Apalagi besok kalau puasa kita tetap buka. Mungkin operasionalnya setelah tarawih. Tapi ini baru kita rumuskan," jelasnya.

Lebih lanjut, dengan pengalihfungsian Graha Wisata Niaga ini maka isoter Covid-19 di Kota Solo tinggal tersisa satu.

"Jadi nanti tinggal satu isoter di Ndalem Priyosuhartan," pungkas Teguh.

Stok Vaksin Booster di Solo Sempat Kosong

Satgas Covid-19 Kota Solo Tak mengadakan vaksin booster.

Menurut Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kehabisan stok vaksin untuk vaksinasi booster.

Stok terakhir di distribusikan pada Selasa (1/3/2022) lalu.

Baca juga: Viral Siswa SD Kebal Disebut Kebal saat Disuntik Vaksin Covid-19, Kadinkes Banten Ungkap Faktanya

Baca juga: Hanya di Sragen, Sudah Terima Bantuan,Tak Usah Ribet Cari Kuota karena Langsung Dapat Vaksin Booster

"Sementara ini vaksin booster kosong," katanya usai Rakor Covid-19, Senin (7/3/2022).

"Kemarin sempat diberi 300 dosis, tapi langsung habis," ujarnya.

Padahal capaian vaksinasi booster di Kota Solo masih rendah.

Hingga hari ini, baru diangka 27,6 persen masyarakat yang sudah dilakukan vaksin booster.

Kendari demikian, Teguh meminta masyarakat tak perlu khawatir, karena Pemkot Solo akan segera mendapatkan kiriman vaksin lagi.

"Target diadakan lagi minggu depan ini, ada moderna," ujarnya.

Bila vaksin untuk booster sudah datang, strategi pendistribusiannya akan di evaluasi lagi.

Pemkot ingin pendistribusian vaksin booster ini lebih mendekatkan lagi kepada masyarakat, untuk percepatan vaksin booster.

"Nanti tak hanya di Puskesmas, tapi turun ke tingkat kelurahan hingga RT RW, Mana yang rendah akan didatangi tim," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, kekosongan vaksin ini lantaran banyak yang expired date (ED) alias kedaluwarsa.

Jumlah vaksin yang sudah ED mencapai belasan ribu dosis.

"Kita yang ED masih punya banyak, tapi tak bisa dipakai," katanya.

Ning mengatakan, kiriman terakhir didapatkan dengan durasi ED 10 hari, sehingga Dinkes, TNI, dan Polri langsung menggerakkan vaksinasi.

Penyebab banyaknya vaksin yang sudah ED sendiri dikarenakan dua hal, yakni tenaga kesehatan yang terbatas, dan banyaknya masyarakat yang tidak datang saat vaksinasi.

"Kita buka di Pendapi, animonya tidak begitu tinggi, di Puskesmas dan vaksin hari libur sudah kita mainkan juga. Nanti kita akan sasar Kelurahan," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved