Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kunjungi Solo, Kemenkop UKM Sebut Ada 8 Koperasi Bermasalah, Kerugian Capai Rp 26,11 Triliun 

Penangaman koperasi bermaaalah masih menjadi perhatian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro Republik Indonesia (Kemenkop dan UKM RI). 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil Tri
Sidang RAT Kospin Jasa di Hotel Novotel Solo, Sabtu (26/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penanganan koperasi bermasalah masih menjadi perhatian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro Republik Indonesia (Kemenkop dan UKM RI). 

Deputi Perkoperasian Kemenkop dan UKM RI, Ahmad Zabadi mengatakan, ada 8 koperasi yang tengah ditangani. 

Meski jumlah hanya 8, namun total potensi kerugian yang dihasilkan koperasi bermasalah tersebut mencapai Rp 26,11 triliun.

Baca juga: Info Tempat Beli Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Wonogiri : Catat, 5 Lokasi Operasi Pasar Dinas Koperasi

Baca juga: Cara Daftar BLT UMKM Rp 1,2 Juta, Jangan Lupa Ajukan ke Dinas Koperasi Dulu Lalu Cek Daftar Penerima

Kondisi ini berimbas pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap koperasi di Tanah Air. 

"Padahal di Indonesia ada sebanyak 127 ribu koperasi aktif yang penyelenggaraannya baik. Tapi koperasi bermasalah itu membentuk opini publik sehingga koperasi baik ikut terdampak," katanya, saat mengunjungi Solo, Sabtu (26/3/2022). 

Dia menyebut perlu adanya reformasi pengawasan koperasi, agar seluruh koperasi di Indonesia betul-betul menyelenggarakan koperasi dengan baik. 

Koperasi harus bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya, yang mayoritas pelaku UMKM, agar naik kelas.

Baca juga: Kronologi Perampokan di Koperasi Merbung Klaten, Pelaku Todongkan Sajam, Korban Disekap di Toilet

"Kebutuhan bisnis anggota yang juga pelaku usaha bukan hanya pembiayaan, tapi juga kebutuhan layanan nonfinansial," ujarnya. 

"Penting dipikirkan oleh koperasi untuk melakukan spin off, agar tujuan dari orang berkoperasi untuk meningkatkan kesejahteraan dapat tercapai," sambungnya. 

Sementara itu, Ketua Umum Kospin Jasa, Andy Arslan Djunaid mengatakan kinerja koperasinya mengalami pertumbuhan sepanjang 2021. 

Tercatat jumlah asetnya mencapai Rp 10 triliun. Penyaluran kreditnya melebihi target, sebesar 93 persen. Bahkan sampai Februari 2022 tembus di atas 100 persen. 

"Capaian ini cukup bagus di tengah kondisi pandemi. Targetnya tahun ini pertumbuhan kami sekitar 8 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Harapannya, pandemi segera berakhir dan ekonomi pulih sehingga kita kembali berkiprah melalui koperasi," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved