Berita Boyolali Terbaru
Zulkifli Hasan Klaim Kelangkaan Solar Imbas Perang Rusia-Ukraina, Kader PAN Dilarang Teriak-teriak
Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan ikut bersuara soal kelangkaan solar yang bikin sopir pusing tujuh keliling.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan ikut bersuara soal kelangkaan solar yang bikin sopir pusing tujuh keliling.
Menurut Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan, kelangkaan solar karena imbas invasi Rusia ke Ukraina yang membuat bahan bakar minyak (BBM) bergejolak.
“Kita lagi menghadapi persoalan berat pandemi, belum harga-harga naik akibat Rusia - Ukraina perang," terang dia usai kunjungannya ke kantor Bupati Boyolali, Senin (28/3/2022).
"Minyak udah mahal sekali, solar langka, karena memang mahal, mahal sekarang itu, apa-apa mahal, karena ada perang Rusia itu minyak jadi melonjak harganya,” ungkapnya.
Dikatakan Zulhas, masalah yang dihadapi bank Indonesia sangatlah berat.
Belum selesai dihajar Pandemi Covid-19 yang bikin harga-harga naik, kini dihadapkan dengan melonjaknya harga minyak dunia.
Untuk itu kata dia, masalah yang sungguh pelik tersebut, harus didukung seluruh pihak salah satunya kader PAN di daerah termasuk Boyolali.
Zulhas kembali meminta kepada para kader PAN dan masyarakat untuk mendukung pemerintah saat ini, mulai dari pemerintah pusat hingga kabupaten/kota.
“Jangan suka teriak-teriak lagi di luar, itu nggak efektif,” ujar jelas dia.
Baca juga: Zulkifli Hasan Bertemu Gibran di Loji Gandrung Solo, Denny Cagur Ikut Nyusul
Baca juga: Setelah Pernyataan Dukungan PAN untuk Gibran di Pilgub DKI, Hari Ini Zulkifli Hasan Datang ke Solo
Jika ada masalah, saran dia, untuk disampaikan ke Bupati/Walikota.
Menurut dia, pemerintah harus didukung karena saat ini menghadapi persoalan yang berat.
“Jadi kita nggak mudah, makanya dukunglah pemerintah daerah dibantu," akunya.
"Toh kalau sukses kan rakyat juga yang senang, itulah tujuan kita berpartai,” sambung dia.
Kedua, lanjut dia, perselisihan sisa-sisa pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu untuk diakhiri.