Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Danrem Sebut Terapi Cuci Otak Terawan di RS DKT Solo Tak Pernah Dikomplain, Belum Ada Perintah Tutup

Danrem Solo sendiri tak bisa memastikan berapa banyak pasien yang telah menjalani metode terapi 'cuci otak' tersebut. 

Tribunnews/JEPRIMA
Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Komando Resort Militer (Korem) 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Achiruddin mengatakan metode Digital Subtraction Angiography (DSA) atau 'cuci otak' tidak pernah menerima komplain. 

Diketahui, metode itu diperkenalkan mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto

"Engggak (pernah ada komplain)," ujar Achiruddin, di Loji Gandrung, Selasa (29/3/2022). 

Achiruddin sendiri tak bisa memastikan berapa banyak pasien yang telah menjalani metode terapi 'cuci otak' tersebut. 

Baca juga: Nasib Terapi Cuci Otak Dokter Terawan di RS DKT Solo, Danrem : Tetap Berjalan, Buat Kesehatan Pasien

Baca juga: Tanggapan Terawan soal Dirinya Dipecat dari IDI, Beri Pesan Khusus untuk Rekan Sesama Dokter

Hanya saja, dia menegaskan metode itu tetap masih beroperasi di Rumah Sakit TNI (RST) Slamet Riyadi alias RS DKT Solo, Jawa Tengah.

"Saya belum bisa memastikan berapa banyak (pasien yang pernah terapi cuci otak), karena kepala RS yang tahu. Korem kan hanya sebagai supervisi saja," katanya. 

Menurutnya, hingga saat ini pun belum ada perintah dari pimpinan TNI Angkatan Darat untuk tidak lagi mengizinkan diberlakukannya metode ini. 

"Dan kan kita mengacunya kepada perintah pimpinan, komando atas, selama dari pimpinan AD masih memperbolehkan, nggak ada masalah buat kita," jelas dia. 

Sebelumnya diberitakan, Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto mendapatkan rekomendasi pemecatan dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Namun, ternyata metode Digital Subtraction Angiography (DSA) atau 'cuci otak' yang diperkenalkan Terawan masih masih beroperasi di Rumah Sakit TNI (RST) Slamet Riyadi alias RS DKT Solo, Jawa Tengah.

"Tetap berjalan (metode DSA). Nggak ada masalah, karena itu kan pelayanan buat TNI, prajurit dan keluarga," ujar Komandan Komando Resort Militer (Korem) 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Achiruddin, di Loji Gandrung, Selasa (29/3/2022). 

Achiruddin memaparkan DSA tidaklah dioperasionalkan oleh dr. Terawan semata. 

Dr. Terawan juga disebutnya jarang melakukan perawatan.

"Jadi gini, DSA itu kan yang mengoperasionalkan kan tidak hanya dr. Terawan. Ini ada hubungan pribadi antara urusan personal dr. Terawan dengan IDI," kata dia. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved