Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Potret Profesi Perawat di Sragen : Baru 35 Persen yang Berstatus ASN, Ratusan Honorer Belum Jelas

Perawat yang belum berstatus ASN maupun PPPK dimungkinkan akan mendapat afirmasi pada tahun 2023 mendatang. 

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Ketua DPD Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Kabupaten Sragen, Ali Ahmadi saat ditemui di Pendapa Bupati Sragen, Kamis (31/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Total saat ini terdapat 1.975 perawat yang ada di Kabupaten Sragen. 

Perawat-perawat tersebut tersebar di seluruh rumah sakit maupun klinik yang ada di Kabupaten Sragen. 

Namun, belum ada separuh dari total perawat yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Untuk prosentase perawat yang ASN sekitar 35 persen, dari jumlah total sekitar 1975, itu yang memang perlu diperjuangkan," kata Ali Ahmadi, Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) kepada TribunSolo.com, Kamis (31/3/2022). 

Sedang perawat yang belum berstatus ASN maupun PPPK dimungkinkan akan mendapat afirmasi pada tahun 2023 mendatang. 

Baca juga: Tak Hanya Dokter, Seorang Bidan dan 7 Perawat di Kabupaten Sragen Gugur Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: Kabar Baik! Siap-siap 10.900 Bidan & Perawat Honorer di Jateng Akan Diangkat Jadi Pegawai Pemerintah

Namun, afirmasi tersebut diperuntukan bagi perawat yang bekerja di rumah sakit maupun unit kerja milik pemerintah. 

"Kemarin ada edaran dari sekjen kesehatan, itu ada kemungkinan mendapat afirmasi PPPK, namun tidak bisa semuanya," terangnya. 

"Hanya yang bekerja di rumah sakit pemerintah dan di unit kerja pemerintah di puskesmas (yang dapat afirmasi)," tambahnya. 

Tak hanya itu, masih ada ratusan tenaga honorer di sektor kesehatan di Kabupaten Sragen yang belum memiliki status. 

Ali merinci, petugas kesehatan yang belum memiliki status ada 187 perawat, 127 bidan, dan tenaga penyuluh dan lain-lain sebanyak 164 orang. 

"Masih banyak yang belum terpayungi, kita akan ajukan sesuai dengan surat dirjen kesehatan," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved