Berita Karanganyar Terbaru
Hari Pertama Pertamax Naik Rp 12.500 Per Liter, Penjual Eceran Karanganyar Langsung Menaikkan Harga
Penjual bensin Pertamax eceran di Kabupaten Karanganyar kebingungan saat harga naik.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Penjual bensin Pertamax eceran di Kabupaten Karanganyar kebingungan saat harga naik.
Pasca pemerintah pusat menetapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi atau Pertamax Rp 12.500 mulai Jum'at (1/4/2022).
Penjual bensin eceran di Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar, Sriyono mengaku baru mengetahui kenaikan harga Pertamax.
"Saya langsung naikan harganya," kata Sriyono, kepada TribunSolo.com.
Sriyono mengatakan ia menaikan harga bensin Pertamax ecerannnya dari Rp 10 ribu per botol ke Rp 14 ribu per botol.
Dia mengaku hingga saat ini, bensin yang terjual baru 3 botol.
"Biasannya jam segini, sudah habis banyak botol bensin, kalau saya pindah ke pertalite, pelanggan saya jadi berkurang," ungkap Sriyono.
Dia menuturkan sebelum naik, ia membeli 1 diligen isi bensin pertamax untuk di SPBU terdekat.
Baca juga: Belum Sehari Pertamax Naik, Pengecer di Sragen Sudah Sambat: Sepi Pembeli
Baca juga: Harga Pertamax di Sragen Setelah Naik : Eceran Jadi Rp 13.500/Liter, Penjual Ambil Untung Rp 1.000
Namun setelah harga Pertamax naik, ia berencana menghabiskan semua stok bensin dahulu.
"Kedepannya stok bensin ini dihabiskan semua dulu, baru nyetok lagi, biasannya saya beli bensin di SPBU Lalung," pungkasnya.
Eceran di Solo
Tak hanya di SPBU resmi, harga Pertamax di warung bensin di tingkat eceran di Kota Solo mengalami kenaikan.
Dari pantauan TribunSolo.com di sejumlah pedagang eceran, mereka mulai menaikan harga eceran, dari Rp 10.000 menjadi Rp 14.000 per liter.
Sementara harga resmi Pertamax dari Rp 9.000 per liter, menjadi Rp 12.500 per liter.
Seperti di tempat pedagang bensin eceran di Kawasan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Damar (66).
"Hari ini kan harga Pertamax naik. Jadi saya ikut menaikan menjadi Rp 14.000 per liter," katanya, kepada TribunSolo.com, Jumat (1/4/2022).
Meski pemerintah hanya menaikan harga Pertamax, namun pedagang juga menaikan harga Pertalite.
Pertalite sendiri masih dijual di SPBU dengan harga Rp 7.650 per liter.
"Kalau Pertalite dari Rp 9.000 menjadi Rp 10.000, tapi takarannya saya naikan sedikit, biar enak kalau kasih uang kembalian," ujarnya.
Baca juga: Fenomena Harga Pertamax di Klaten Naik Rp 12.500 Per Liter : Tak Ada Antrean, Pertalite Tak Diserbu
Baca juga: Jeritan Pak Ojol di Solo karena Pertamax Naik Jadi Rp 12.500 : Kecewa, Kan Pendapatan Tak Seberapa
Hari pertama kenaikan Pertamax, banyak pelanggannya yang beralih ke Pertalite.
Sebab, harga Pertamax dan Pertalite di warungnya selisih Rp 4.000 per liter.
"Kemarin pas harga (eceran) Pertamax dan Pertalite selisih Rp 1.000, banyak yang pilih Pertamax, sekarang banyak yang pilih Pertalite," ucapnya.
Dalam sehari, ia rata-rata bisa menjual 14 botol Pertamax dengan harga yang lama.
"Hari ini, yang beli Pertamax baru 4 botol, kalau Pertalite sudah terjual 9 botol," paparnya.
Begitu juga dengan penjual bensin eceran di Kleco, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Galih.
Dia mengaku belum kulakan, karena masih bingung.
Baca juga: Tak Jadi Raja, Paundra Ungkap Posisinya Jadi Pangeran Sepuh Layaknya Perdana Menteri Mangkunegaran
"Kalau saya jual Rp14.000 per liter, nanti kemahalan atau tidak," ujarnya.
Galih baru menaikan harga Pertalite dari Rp9.000 menjadi Rp10.000 per liternya.
Alasannya sama, agar mudah saat memberikan uang kembalian.
"Tapi takarannya bensinnya (Pertalite) saya tambahi sedikit," jelas dia.
Jeritan Pak Ojol di Solo
Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter, Jumat (1/4/2022).
Dari pantauan TribunSolo di salah satu SPBU di Jalan Monginsidi Kota Solo harga Pertamax sudah berubah naik Rp 3.500 per liter.
Bahkan harga baru untuk Pertamax itu sendiri juga sudah di tampilkan di Totem SPBU sebesar Rp 12.500 per liter.
Salah satu karyawan SPBU yang enggan disebutkan namanya itu membenarkan harga Pertamax naik mulai hari ini.
"Iya sudah naik jadi Rp 12.500 perliter per hari ini," katanya kepada TribunSolo.com.
Imbasnya, antrean kendaraan di tempat Pertalite lebih panjang dibandingkan dengan pembelian di Pertamax.
Dengan adanya kenaikan harga Pertamax itu membuat para ojek online (Ojol) menjerit.
Salah satu Ojol, Warsyid (57) mengaku keberatan dengan kenaikan harga Pertamax.
"Saya sejak awal pakainya Pertamax, kita juga kecewa dengan kenaikan harga tersebut," ujarnya.
Baca juga: Harga Pertamax Resmi Naik di 34 Provinsi Mulai 1 April 2022, Jadi Rp 12.500 Per Liter
Baca juga: Menurut Pengamat, Ini Dampak Jika Harga Pertamax Naik : Pertalite Bisa Langka Seperti Minyak Goreng
Dirinya mengaku, merasa rugi dengan kenaikan harga Pertamax.
"Ya pendapatan enggak seberapa, kita merasa rugi," tuturnya.
Warsyid mengaku, setiap hari harus merogoh kocek Rp 40 Ribu untuk mengisi bahan bakar motor.
Padahal pendapatnya sehari hanya mencapai Rp 150 ribu.
"Kalau saya sejak awal pakainya pertamax ya mau enggak mau tetap pakai Pertamax," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ari warga Karanganyar, yang merasa keberatan dengan kenaikan Pertamax.
Dia menggunakan motor matic.
"Ya sangat keberatan, hasil enggak seberapa pengeluaran tambah banyak," ungkapnya.
Meski harga naik, ia mengaku tidak akan beralih ke Pertalite.
"Ya sudah, mau enggak mau tetap pakai Pertamax," pungkasnya.
Resmi Naik di Semua Provinsi
Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax resmi naik.
Dilansir dari Kompas.com, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga pertamax menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter.
Diketahui, sebelumnya harga pertamax sekitar Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.
Sebelumnya Pertamina mengumumkan kenaikan harga Pertamax di 16 provinsi.
Baca juga: Menurut Pengamat, Ini Dampak Jika Harga Pertamax Naik : Pertalite Bisa Langka Seperti Minyak Goreng
Namun tidak berselang lama, Pertamina lalu merilis kenaikan harga Pertamax di 34 provinsi.
Sedangkan untuk BBM subsidi seperti Pertalite tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.
"Hal ini merupakan kontribusi pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau," kata Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting dalam keterangannya, dikutip via Kompas.com, Jumat (1/4/2022).
Menurutnya, Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat.
Sehingga harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya.
"Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," sambungnya.
Lebih lanjut, Irto mengatakan dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas.
"Harga baru masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan," terangnya.
Berikut rincian harga terbaru Pertamax yang berlaku di berbagai wilayah di Indonesia dikutip dari Kompas.com:
Baca juga: Pertamina Janji Harga Pertamax Tetap di Bawah SPBU Swasta Jika Naik, Cek Perbandingannya saat Ini
- Pertamax dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
- Pertamax dari Rp 9.200 per liter menjadi Rp 12.750 per liter berlaku di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
- Pertamax dari Rp 9.400 per liter menjadi Rp 13.000 per liter berlaku Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Kodya Batam (FTZ).
(*)